Wednesday, December 9, 2009

KPK Harus Usut Kasus Century

JAKARTA, MP - Mantan anggota tim independen verifikasi fakta dan proses hukum kasus Bibit dan Chandra (Tim 8), Anies Baswedan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas kasus Bank Century. "Saya harap KPK ambil peran besar," katanya di gedung KPK, Jakarta.

Anies menemui pimpinan KPK terkait peringatan Hari Antikorupsi Internasional. Anies juga untuk mengucapkan selamat kepada Bibit Samad Rianto dan Chandra Marta Hamzah yang kembali menjabat sebagai Wakil Ketua KPK.

Anies meminta KPK terus meneruskan upaya penyelidikan kasus Century. Menurut dia, KPK tidak perlu khawatir dengan dampak politis yang mungkin ditimbulkan akibat pengungkapan kasus Bank Century.

"Perkara nanti ada konsekuensi politik, itu hal lain," kata Anies yang juga rektor Universitas Paramadina.

Menurut Anies, dinamika politik seharusnya tidak mendahului proses hukum. Konsep negara hukum adalah menempatkan hukum diatas segala konsekuensi, termasuk konsekuensi politik."Politik mengikuti penegakan hukum," katanya.

Rencananya, Anies akan datang bersama para mantan anggota tim 8 namun yang lain ternyata tidak bisa datang karena ada kesibukan lain.

Sementara itu Pelaksana tugas sementara Ketua KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean ketika ditemui setelah peringatan Hari Antikorupsi Internasional di gedung KPK mengemukakan akan mengundang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Senin (14/12) untuk membahas kasus Bank Century.

"Senin kita akan menggelar, katakanlah demikian. Kita diundang BPK untuk mendengar penjelasan tentang hasil audit," kata

Meski sudah mengantongi sejumlah data, KPK tetap memerlukan penjelasan dari BPK sebagai lembaga negara yang berhak melakukan audit terhadap penggunaan keuangan negara.

Tumpak akan mengirimkan karyawan KPK yang tergabung dalam satuan tugas penuntasan kasus Bank Century dalam pertemuan dengan BPK.

Tumpak menegaskan, KPK akan bekerja sesuai alat bukti. "Untuk itu, KPK akan menjalin kerjasama dengan lembaga terkait untuk melengkapi data, termasuk dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)," katanya.(red/*an)

Komnas HAM : Polisi Sering Melanggar HAM

JAKARTA, MP - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai selama 2009 polisi banyak melanggar HAM sehingga lembaga ini mesti diperbaiki agar kejadian serupa tidak terulang saat bertindak represif terhadap masyarakat.

"Kami mencatat masih adanya tindakan yang mengarah pada police abusive, seperti dalam operasi pemberantasan terorisme, aparat kepolisian kurang memperhatikan HAM pada tersangka dan anggota keluarganya," kata Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim dalam sampaian Catatan Akhir Tahun 2009 Komnas HAM di Jakarta.

Pelanggaran HAM itu dapat dilihat dari laporan pengaduan masyarakat seperti hak untuk memperoleh keadilan sebanyak 1.845 laporan atau di atas laporan pengaduan soal hak atas kesejahteraan yang berjumlah 1.652 laporan.

Banyak laporan pengaduan hak memperoleh keadilan yang berkaitan dengan sikap kepolisian. Dia menilai pelanggaran HAM itu diwujudkan lewat kekerasan atau pelanggaran hak atas hidup terhadap para tersangka.

"Begitu dalam menghadapi `petty crime` (kejahatan ringan), juga sering terjadi salah tangkap dan penggunaan kekerasan di luar keperluan," katanya.

Ia menyebutkan praktik-praktik kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, seperti penembakkan terhadap para petani di Palembang, penembakan para tersangka tkriminal, dan kekerasan dalam kasus penggusuran. (red/*an)

Anggodo Peroleh Penghargaan

JAKARTA, MP - Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Cikini Center merayakan Hari Antikorupsi Sedunia dengan memberikan penghargaan kepada Anggodo Widjojo karena dianggap berjasa menggelorakan semangat antikorupsi segenap elemen bangsa.

Kepada wartawan di Jakarta, Direktur Eksekutif Cikini Center Sonny Pudjisasono mengatakan bahwa berkat Anggodo, peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang biasanya sepi menjadi gegap gempita tahun ini.

"Hampir semua elemen rakyat, termasuk lembaga penegak hukum, hingga istana, mendadak mau ikut menyanyikan lagu lama berantas mafia kasus, berantas korupsi, tegakkan keadilan untuk rakyat," katanya.

Menurut Sonny, berkat Anggodo pula kini terkuak "puncak gunung es" kebobrokan hukum di Indonesia yang selama ini berusaha ditutup-tutupi.

Sonny yang juga sekretaris jenderal Partai Buruh itu mengemukakan kasus Anggodo memiliki efek ganda yang luar biasa.

""Dengan terkuaknya ketidakberesan hukum itu pihak berwenang kini tak dapat mengelak lagi, mau tak mau harus melakukan pembenahan, dan itu berarti terbuka peluang bagi masyarakat untuk meraih keadilan.Sejatinya anugerah dari langit ini datang untuk menyelamatkan rakyat dan ini tak lepas dari sosok Anggodo. Kita patut berterima kasih kepadanya," kata Sonny.

Meski memberi penghargaan pada Anggodo, lanjut Sonny, bukan berarti pihaknya bermaksud memberikan pembelaan terhadap kasus yang menimpa adik kandung tersangka korupsi Anggoro Widjojo itu.

"Justru kami ingin menyindir aparat hukum, karena sampai hari ini status hukum Anggodo masih mengambang. Ini tantangan bagi aparat untuk menindaklanjuti kasus Anggodo," katanya.

Terkait pemberian penghargaan yang diberi nama Cikini Center Award itu, Sonny mengatakan, pihaknya akan menghubungi Anggodo atau kuasa hukumnya untuk menerima penghargaan itu.(red/*an)

Komnas Nilai HAM 2009 Tanpa Kemajuan Berarti

JAKARTA, MP - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan kondisi perlindungan, penegakan, dan pemenuhan HAM di tanah air selama 2009 belum mengalami kemajuan yang signifikan.

"Kita belum mampu memutus mata rantai impunitas dalam penegakan HAM," kata Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim, dalam acara penyampaian Catatan Akhir Tahun 2009 Komnas HAM, di Jakarta.

Hal ini, kata dia, terlihat, antara lain, dengan belum terselesaikannya berbagai kasus pelanggaran HAM, khususnya untuk kasus-kasus yang hasil penyelidikannya telah diselesaikan oleh Komnas HAM dan sudah diserahkan kepada jaksa agung.

"Selain itu, kita gagal memberikan perlindungan yang memadai terhadap perlakuan-perlakuan diskriminasi yang merebak dalam tahun ini," katanya.

Ia menjelaskan permasalahan HAM di bidang hak ekonomi, sosial dan budaya, antara lain tergambarkan dengan masih maraknya kasus-kasus konflik agraria, perburuhan, penggusuran, kelaparan, buruknya kesehatan, dan tingginya angka kematian ibu serta masih tingginya angka pengangguran.

Kemudian, ditambahkan, tidak adanya perlindungan yang memadai terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) dsi luar negeri. "Serta kegagalan program penanggulangan kemiskinan dan terjadinya pemiskinan," katanya.

Dikatakan, permasalahan HAM di bidang Hak Sipil dan Politik antara lain tergambarkan dengan masih terjadinya praktik tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan.

"Serta belum adanya keinginan atau political will dari pemerintah untuk menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM yang berat. Impunitas masih belum bisa kita patahkan," katanya.

Demikian pula halnya dengan ketegangan politik di Papua, telah memperburuk kondisi baik hak sipil dan politik maupun ekonomi, sosial dan budaya.

"Penangkapan, penahanan, dan penembakan di Papua, masih terus berlangsung. Begitu pula dengan angka kematian anak karena kekurangan gizi, angka penderita HIV/Aid terus meningkat, dan kelaparan terus terjadi di daerah ini," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Eksternal Komnas HAM, Hesti Armiwulan, menyatakan, selama 2009, Komnas HAM menerima sebanyak 4.926 laporan pengaduan yang meningkat tipis dibandingkan 2008 sebanyak 4.843 laporan pengaduan.

Disebutkan, laporan pengaduan itu yang terbanyak ada di lima wilayah, yakni, DKI Jakarta sebanyak 836 pengaduan, Jawa Timur 609 pengaduan, Sumatera Utara 529 pengaduan, Jawa Barat 408 pengaduan, dan Jawa Tengah 246 pengaduan. (red/*an)

Aburizal Setuju Pejabat Terkait Century Nonaktif

JAKARTA, MP - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan setuju dengan desakan agar pejabat yang terkait kasus Bank Century nonaktif terlebih dahulu selama penyelidikan oleh Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPR-RI.

"Kalau memang diperlukan (nonaktif), kenapa tidak," kata Aburizal Bakrie di Bandara Halim PK, Jakarta.

Menurut Aburizal, yang menjadi masalah bagi para pejabat tersebut adalah soal waktu.

"Apakah mereka punya cukup waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Pansus. Tapi kalau mereka memang bisa memberikan waktu yang seluas-luasnya untuk menjawab Pansus ya ngak apa-apa (tidak nonaktif)," kata Aburizal.

Menurut dia, Pansus angket Bank Century ini menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menjadikan pemerintahan yang bersih.

"Kalau pemerintahan bersih itu akan baik bagi bangsa ke depan tapi kalau pemerintahan kotor, yaa perlu kita ganti," kata Aburizal.

Menyangkut ketua Pansus Idrus Marham, dia mengemukakan bahwa dirinya "Selalu instruksikan pada Idrus agar bisa jelaskan pada seluruh rakyat dengan sejelas-jelasnya,".

Ketua Umum DPP Golkar itu membantah tudingan bahwa Idrus Marham adalah orang "titipan"."Tidak sama sekali. Idrus adalah kader Partai Golkar," kata Aburizal.(red/*an)

Patung Dewi Kwan Im Menangis di Binjai ( Heboh ! )


Pertanda Dunia Dikotori Dosa

Ratusan warga Jalan Anggur Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat mendadak heboh. Pasalnya, patung Dewi Kwan Im di salah satu perumahan warga di Jalan Anggur Binjai Barat mengeluarkan air mata.

Keterangan yang dihimpun, patung Dewi Kwan Im itu sudah menangis selama tiga hari belakangan dan baru hari ini diketahui pemilik rumah saat hendak sembahyang.

“Saya sembahyang guna meminta obat perut, sebab saya lagi hamil 7 bulan, kemudian saya melihat Dewi Kwan Im mengeluarkan air mata, saya pun terkejut dan langsung memberi tahu kepada suami saya,” ujar Santi, pemilik rumah.

Santi menambahkan, fenomena tersebut membuat suaminya langsung menghubungi keluarganya agar membawakan bikhuni (pemuka agama Budha) untuk melihat apa maksud air mata yang keluar dari Dewi Kwan Im.

Bikhuni yang dipanggil akhirnya datang dan langsung melihat patung Dewi Kwan Im. Bikhuni langsung melakukan sembahyang di depan patung Dewi Kwan Im. Usai melakukan sembahyang, bikhuni keluar dari lokasi.

Bikhuni menjelaskan, tangisan Dewi Kwan Im menyuruh umat di dunia bertaubat. Sebab, dunia saat ini sudah kotor dengan dosa.
“Dewi Kwan Im sudah turun ke bumi untuk menolong umat yang ada di dunia, sebab dunia sudah sangat kotor,” ujarnya. Menurutnya, tangisan Dewi Kwan Im itu berarti menyuruh umat yang ada di dunia bertaubat dan rajin sembahyang sesuai dengan agamanya masing-masing.
“Mulai sekarang bertaubat lah perbanyak sembahyang menurut agamanya masing-masing,” ungkapnya.

Selama ini, lanjutnya, bencana yang turun disebabkan ulah manusia yang membuat dunia menjadi kotor. “Agar tidak terjadi bencana segera bertaubat, sebab bencana yang turun secara bertubi-tubi itu ulah manusia sendiri,” ucapnya.

Amatan wartawan koran ini, ratusan warga setempat yang ingin menyaksikan secara dekat memadati rumah Santi. Bahkan, warga mengabadikan patung Dewi Kwan Im dengan menggunakan kamera handphone.

Kejadian serupa pernah terjadi di Vihara Brahmavihara Arama, Desa Banjar, Kecamatan Buleleng, Bali. Patung Dewi Kwan Im juga mengeluarkan air mata. Fenomena tak lazim ini kali pertama muncul pada 8 Desember 2008 lalu, kemudian berhenti selama seminggu, dan pada tanggal 17 Desember 2008 air itu kembali muncul dalam jumlah yang lebih banyak. Tempat persembahyangan umat Budha yang ada di Buleleng, Bali, itu, tepatnya berada sekitar 20 Km dari Kota Singaraja.

Kepala Wihara Brahmavihara Arama, Rohala mengaku, kejadian itu memang sangat mengejutkan. Mengingat, di meja altar persembahyangan tidak hanya terisi patung Dewi Kwan Im saja, tapi ada patung lain seperti Budha Gautama dan Avalokitesvara.

Sedangkan patung Dewi Kwan Im itu sendiri ukurannya jauh lebih kecil dari patung-patung lainnya, tingginya sekitar 30 cm, berbahan keramik warna putih dengan posisi tangan seolah memegang guci atau cumpu. Dari mulut guci itulah airnya menetes keluar.

“Apapun fenomena itu, kita diingatkan untuk sadar pada keadaan tak menentu seperti sekarang. Lebih jauhnya, masing-masing orang punya persepsi yang berbeda,” terang Rahola.

Tips Memilih Pengobatan Alternatif Yang Aman !


Belakangan kehadiran pengobatan alternatif semakin marak. Ada yang menawarkan pengobatan pijat refleksi, akupunktur sampai pengobatan herbal. Belum lagi yang melakukan promosi melalui media-media cetak, radio, dan televisi. Bahkan ada yang mencantumkan pengakuan pasien yang telah berhasil lewat pengobatan tersebut.

Klasifikasi
Asal tahu saja, pengobatan tradisional sangat beragam. Anda bebas memilih sesuai kebutuhan. Departemen Kesehatan mengklasifikasikannya menjadi 4 golongan, yaitu:

1. Pengobatan tradisional keterampilan
Pengobatan tradisional pijat urut, patah tulang, sunat, dukun bayi, refleksi, akupresur, akupunktur, chiropractor dan pengobatan tradisional lainnya yang metodenya sejenis.

2. Pengobatan tradisional ramuan
Pengobatan tradisional ramuan Indonesia (jamu), gurah, tabib, sinse, homoeopati, aromaterapi dan pengobatan tradisional lainnya yang meto-denya sejenis.

3. Pengobatan tradisional pendekatan agama
Pengobatan tradisional dengan pendekatan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, atau Buddha.

4. Pengobatan tradisional supranatural
Pengobatan tradisional tenaga dalam (prana), paranormal, reiki master, qigong, dukun kebatinan dan pengobatan tradisional lainnya yang metodenya sejenis.

Yang Mesti Diperhatikan
Pilihan yang tepat dapat mengatasi keluhan yang dirasakan. Inilah beberapa hal yang penting dijadikan acuan dalam memilih pengobatan tradisional yang tepat.

1. Kantongi Surat Terdaftar Pengobat Tradisional (STPT) atau Surat Izin Pengobat Tradisional (SIPT)
Semua pengobat tradisional yang menjalankan pekerjaan pengobatan tradisional wajib mendaftarkan diri kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat untuk memperoleh STPT. Selain itu, pengobat tradisional dengan cara supranatural harus mendapat rekomendasi terlebih dahulu dari Kejaksaan Kabupaten/Kota setempat. Sementara pengobat tradisional dengan cara pendekatan agama harus mendapat rekomendasi terlebih dahulu dari kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota setempat.

Akan halnya SIPT, khusus diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada pengobat tradisional yang metodenya telah memenuhi persyaratan penapisan, pengkajian, penelitian dan pengujian, serta terbukti aman dan bermanfaat bagi kesehatan. Saat ini, yang memperoleh SIPT baru akupunktur karena sudah ada pengkajian dan penelitiannya secara formal di Indonesia. Mungkin bidang yang lain akan menyusul setelah dilakukan penapisan, pengkajian dan penelitian. Memang ada beberapa seperti homoeopati yang kalau di luar negeri sudah ada jurusan khusus yang mempelajari, tapi di Indonesia belum.

2. Mencantumkan STPT atau SIPT pada papan nama
Pengobat tradisional yang mencantumkan STPT/SIPT pada papan namanya, pertanda telah mendaftarkan secara resmi ke Dinas Kesehatan. Yang berarti juga berada di bawah pembinaan Dinas Kesehatan yang bersangkutan.

3. Mintalah keterangan yang jelas kepada pengobat tradisional
Sebelum melakukan pengobatan, konsumen hendaknya minta informasi kepada pengobat tentang tindak pengobatan yang akan dilakukan. Setiap pengobat wajib memberikan informasi pengobatan yang akan dilakukan. Informasi ini dapat diberikan secara lisan dan mencakup keuntungan maupun kerugian dari tindakan pengobatan yang akan dilakukan.

4. Pengobat wajib minta persetujuan
Semua tindakan pengobatan tradisional yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapatkan persetujuan pasien dan/atau keluarganya. Persetujuan ini dapat diberikan secara tertulis maupun lisan. Bila tindakan pengobatan itu berisiko tinggi bagi pasien, diperlukan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.

5. Wajib membuat catatan status pasien
Pengobat tradisional dalam memberikan pelayanan wajib membuat catatan status pasien. Sehingga pengobat memiliki data tentang obat-obatan yang telah diberikan, yang bisa jadi bermanfaat untuk pengobatan selanjutnya.

6. Biaya layak
Biaya pengobatan yang dibebankan kepada konsumen hendaknya layak. Dalam arti, sebanding dengan tindakan pengobatan yang dilakukan serta obatan-obatan yang diberikan. Misal, jamu, alat yang harus dipakai, dan lain-lain. Bila biaya yang diberikan tidak masuk akal sebaiknya hindari. (Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)

Sejarah Korupsi di Indonesia ( Bagus ! )


Korupsi di Indonesia sudah ‘membudaya’ sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh panggang dari api.

Sejarawan di Indonesia umumnya kurang tertarik memfokuskan kajiannya pada sejarah ekonomi, khususnya seputar korupsi yang berkaitan dengan kekuasaan yang dilakukan oleh para bangsawan kerajaan, kesultanan, pegawai Belanda (Amtenaren dan Binenland Bestuur) maupun pemerintah Hindia Belanda sendiri. Sejarawan lebih tertarik pada pengkajian sejarah politik dan sosial, padahal dampak yang ditimbulkan dari aspek sejarah ekonomi itu, khususnya dalam “budaya korupsi” yang sudah mendarah daging mampu mempengaruhi bahkan merubah peta perpolitikan, baik dalam skala lokal yaitu lingkup kerajaan yang bersangkutan maupun skala besar yaitu sistem dan pola pemerintahan di Nusantara ini. Sistem dan pola itu dengan kuat mengajarkan “perilaku curang, culas, uncivilian, amoral, oportunis dan lain-lain” dan banyak menimbulkan tragedi yang teramat dahsyat.

Era Sebelum Indonesia Merdeka

Sejarah sebelum Indonesia merdeka sudah diwarnai oleh “budaya-tradisi korupsi” yang tiada henti karena didorong oleh motif kekuasaan, kekayaan dan wanita. Kita dapat menyirnak bagaimana tradisi korupsi berjalin berkelin dan dengan perebutan kekusaan di Kerajaan Singosari (sampai tujuh keturunan saling membalas dendam berebut kekusaan: Anusopati-Tohjoyo-Ranggawuni-Mahesa Wongateleng dan seterusnya), Majapahit (pemberontakan Kuti, Narnbi, Suro dan lain-lain), Demak (Joko Tingkir dengan Haryo Penangsang), Banten (Sultan Haji merebut tahta dari ayahnya, Sultan Ageng Tirtoyoso), perlawanan rakyat terhadap Belanda dan seterusnya sampai terjadfnya beberapa kali peralihan kekuasaan di Nusantara telah mewarnai Sejarah Korupsi dan Kekuasaan di Indonesia.

Umumnya para Sejarawan Indonesia belum mengkaji sebab ekonomi mengapa mereka saling berebut kekuasaan. Secara politik memang telah lebih luas dibahas, namun motif ekonomi – memperkaya pribadi dan keluarga diantara kaum bangsawan – belum nampak di permukaan “Wajah Sejarah Indonesia”.

Sebenarnya kehancuran kerajaan-kerajaan besar (Sriwijaya, Majapahit dan Mataram) adalah karena perilaku korup dari sebagian besar para bangsawannya. Sriwijaya diketahui berakhir karena tidak adanya pengganti atau penerus kerajaan sepeninggal Bala-putra Dewa. Majapahit diketahui hancur karena adanya perang saudara (perang paregreg) sepeninggal Maha Patih Gajah Mada. Sedangkan Mataram lemah dan semakin tidak punya gigi karena dipecah belah dan dipreteli gigi taringnya oleh Belanda.

Pada tahun 1755 dengan Perjanjian Giyanti, VOC rnemecah Mataram menjadi dua kekuasaan yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Kemudian tahun 1757/1758 VOC memecah Kasunanan Surakarta menjadi dua daerah kekuasaan yaitu Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran. Baru pada beberapa tahun kemudian Kasultanan Yogyakarta juga dibagi dua menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman.

Benar bahwa penyebab pecah dan lemahnya Mataram lebih dikenal karena faktor intervensi dari luar, yaitu campur tangan VOC di lingkungan Kerajaan Mataram. Namun apakah sudah adayang meneliti bahwa penyebab utama mudahnya bangsa asing (Belanda) mampu menjajah Indonesia sekitar 350 tahun (versi Sejarah Nasional?), lebih karena perilaku elit bangsawan yang korup, lebih suka memperkaya pribadi dan keluarga, kurang mengutamakan aspek pendidikan moral, kurang memperhatikan “character building”, mengabaikan hukum apalagi demokrasi Terlebih lagi sebagian besar penduduk di Nusantara tergolong miskin, mudah dihasut provokasi atau mudah termakan isu dan yang lebih parah mudah diadu domba.

Belanda memahami betul akar “budaya korup” yang tumbuh subur pada bangsa Indonesia, maka melalui politik “Devide et Impera” mereka dengan mudah menaklukkan Nusantara! Namun, bagaimanapun juga Sejarah Nusantara dengan adanya intervensi dan penetrasi Barat, rupanya tidak jauh lebih parah dan penuh tindak kecurangan, perebutan kekuasaan yang tiada berakhir, serta “berintegrasi’ seperti sekarang. Gelaja korupsi dan penyimpangan kekusaan pada waktu itu masih didominasi oleh kalangan bangsawan, sultan dan raja, sedangkan rakyat kecil nyaris “belum mengenal” atau belum memahaminya.

Perilaku “korup” bukan hanya didominasi oleh masyarakat Nusantara saja, rupanya orang-orang Portugis, Spanyol dan Belanda pun gemar “mengkorup” harta-harta Korpsnya, institusi atau pemerintahannya. Kita pun tahu kalau penyebab hancur dan runtuhnya VOC juga karena korupsi. Lebih dari 200 orang pengumpul Liverantie dan Contingenten di Batavia kedapatan korup dan dipulangkan ke negeri Belanda. Lebih dari ratusan bahkan kalau diperkirakan termasuk yang belum diketahui oleh pimpinan Belanda hampir mencapai ribuan orang Belanda juga gemar korup.

Dalam buku History of Java karya Thomas Stanford Raffles (Gubernur Jenderal Inggris yang memerintah Pulau Jawa tahun 1811-1816), terbit pertama tahun 1816 mendapat sambutan yang “luar biasa” baik di kalangan bangsawan lokal atau pribumi Jawa maupun bangsa Barat. Buku tersebut sangat luas memaparkan aspek budaya meliputi situasi geografi, nama-nama daerah, pelabuhan, gunung, sungai, danau, iklim, kandungan mineral, flora dan fauna, karakter dan komposisi penduduk, pengaruh budaya asing dan lain-lain.

Hal menarik dalam buku itu adalah pembahasan seputar karakter penduduk Jawa. Penduduk Jawa digambarkan sangat “nrimo” atau pasrah terhadap keadaan. Namun, di pihak lain, mempunyai keinginan untuk lebih dihargai oleh orang lain. Tidak terus terang, suka menyembunyikan persoalan, dan termasuk mengambil sesuatu keuntungan atau kesempatan di kala orang lain tidak mengetahui.

Hal rnenarik lainnya adalah adanya bangsawan yang gemar menumpuk harta, memelihara sanak (abdi dalem) yang pada umumnya abdi dalem lebih suka mendapat atau mencari perhatian majikannya. Akibatnya, abdi dalem lebih suka mencari muka atau berperilaku oportunis. Dalam kalangan elit kerajaan, raja lebih suka disanjung, dihorrnati, dihargai dan tidak suka menerima kritik dan saran. Kritik dan saran yang disarnpaikan di muka umum lebih dipandang sebagai tantangan atau perlawanan terhadap kekuasaannya. Oleh karena itu budaya kekuasaan di Nusantara (khususnya Jawa) cenderung otoriter. Daiam aspek ekonomi, raja dan lingkaran kaum bangsawan mendominasi sumber-sumber ekonomi di masyarakat. Rakyat umumnya “dibiarkan” miskin, tertindas, tunduk dan harus menuruti apa kata, kemauan atau kehendak “penguasa”.

Budaya yang sangat tertutup dan penuh “keculasan” itu turut menyuburkan “budaya korupsi” di Nusantara. Tidak jarang abdi dalem juga melakukan “korup” dalam mengambil “upeti” (pajak) dari rakyat yang akan diserahkan kepada Demang (Lurah) selanjutnya oleh Demang akan diserahkan kepada Turnenggung. Abdidalem di Katemenggungan setingkat kabupaten atau propinsi juga mengkorup (walaupun sedikit) harta yang akan diserahkan kepada Raja atau Sultan.

Alasan mereka dapat mengkorup, karena satuan hitung belum ada yang standar, di samping rincian barang-barang yang pantas dikenai pajak juga masih kabur. Sebagai contoh, upeti dikenakan untuk hasil-hasil pertanian seperti Kelapa, Padi, dn Kopi. Namun ukuran dan standar upeti di beberapa daerah juga berbeda-beda baik satuan barang, volume dan beratnya, apalagi harganya. Beberapa alasan itulah yang mendorong atau menye-babkan para pengumpul pajak cenderung berperilaku “memaksa” rakyat kecil, di pihak lain menambah “beban” kewajiban rakyat terhadap jenis atau volume komoditi yang harus diserahkan.

Kebiasaan mengambil “upeti” dari rakyat kecil yang dilakukan oleh Raja Jawa ditiru oleh Belanda ketika menguasai Nusantara (1800 – 1942) minus Zaman Inggris (1811 – 1816), Akibat kebijakan itulah banyak terjadi perlawanan-perlawanan rakyat terhadap Belanda. Sebut saja misalnya perlawanan Diponegoro (1825 -1830), Imam Bonjol (1821 – 1837), Aceh (1873 – 1904) dan lain-lain. Namun, yang lebih menyedihkan lagi yaitu penindasan atas penduduk pribumi (rakyat Indonesia yang terjajah) juga dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri. Sebut saja misalnya kasus penyelewengan pada pelaksanaan Sistem “Cuituur Stelsel (CS)” yang secara harfiah berarti Sistem Pembudayaan. Walaupun tujuan utama sistem itu adalah membudayakan tanaman produktif di masyarakat agar hasilnya mampu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memberi kontribusi ke kas Belanda, namun kenyataannya justru sangat memprihatinkan.

Isi peraturan (teori atau bunyi hukumnya) dalam CS sebenarnya sangat “manusiawi” dan sangat “beradab”, namun pelaksanaan atau praktiknyalah yang sangat tidak manusiawi, mirip Dwang Stelsel (DS), yang artinya “Sistem Pemaksaan”. Itu sebabnya mengapa sebagian besar pengajar, guru atau dosen sejarah di Indonesia mengganti sebutan CS menjadi DS. mengganti ungkapan “Sistem Pembudayaan” menjadi “Tanam Paksa”.

Seperti apakah bentuk-bentuk pelang-garan CS tersebut? Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Penduduk diwajibkan menanam 1/5 dari tanah miliknya dengan tanaman yang laku dijual di pasar internasional (Kopi, Tembakau, Cengkeh, Kina, Tebu dan boleh juga Padi, bukan seperti sebelumnya yang lebih suka ditanam penduduk yaitu pete, jengkol, sayur-sayuran, padi dan lain-lain). Namun praktiknya ada yang dipaksa oleh “Belanda Item” (orang Indonesia yang bekerja untuk Belanda) menjdi 2/5, 4/5 dan ada yang seluruh lahan ditanami dengan tanaman kesukaan Belanda.
2. Tanah yang ditanami tersebut (1/5) tidak dipungut pajak, namun dalam praktiknya penduduk tetap diwajibkan membayar (meskipun yang sering meng-korup belum tentu Belanda)
3. Penduduk yang tidak rnempunyai tanah diwajibkan bekerja di perkebunan atau perusahaan Belanda selama umur padi (3,5 bulan). Namun, praktiknya ada yang sampai 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan bahkan ada yang sampai mati. Jika ada yang tertangkap karena berani melarikan diri maka akan mendapat hukuman cambuk (poenali sanksi).
4. Jika panen gagal akibat bencana alam (banjir, tanah longsor, gempa bumi) maka segala kerugian akan ditanggung pemerintah. Namun praktik di lapangan, penduduk tetap menanggung beban itu yang diperhitungkan pada tahun berikutnya.
5. Jika terjadi kelebihan hasil produksi (over product) dan melebihi kuota, maka kelebihannya akan dikembalikan kepada penduduk. Namun praktiknya dimakan oleh “Belanda Item” atau para pengumpul.
6. Pelaksanaan CS akan diawasi langsung oleh Belanda. Namun pelaksanaannya justru lebih banyak dilakukan oleh “Belanda Item” yang karakternya kadang-kadang jauh lebih kejam, bengis dan tidak
mengenal kornpromi.

Era Pasca Kemerdekaan

Bagaimana sejarah “budaya korupsi” khususnya bisa dijelaskan? Sebenarnya “Budaya korupsi” yang sudah mendarah daging sejak awal sejarah Indonesia dimulai seperti telah diuraikan di muka, rupanya kambuh lagi di Era Pasca Kemerdekaan Indonesia, baik di Era Orde Lama maupun di Era Orde Baru.

Titik tekan dalam persoalan korupsi sebenarnya adalah masyarakat masih belum melihat kesungguhan pemerintah dalam upaya memberantas korupsi. Ibarat penyakit, sebenarnya sudah ditemukan penyebabnya, namun obat mujarab untuk penyembuhan belum bisa ditemukan.

Pada era di bawah kepemimpinan Soekarno, tercatat sudah dua kali dibentuk Badan Pemberantasan Korupsi – Paran dan Operasi Budhi – namun ternyata pemerintah pada waktu itu setengah hati menjalankannya. Paran, singkatan dari Panitia Retooling Aparatur Negara dibentuk berdasarkan Undang-undang Keadaan Bahaya, dipimpin oleh Abdul Haris Nasution dan dibantu oleh dua orang anggota yakni Prof M Yamin dan Roeslan Abdulgani.

Salah satu tugas Paran saat itu adalah agar para pejabat pemerintah diharuskan mengisi formulir yang disediakan – istilah sekarang : daftar kekayaan pejabat negara. Dalam perkembangannya kemudian ternyata kewajiban pengisian formulir tersebut mendapat reaksi keras dari para pejabat. Mereka berdalih agar formulir itu tidak diserahkan kepada Paran tetapi langsung kepada Presiden.

Usaha Paran akhirnya mengalami deadlock karena kebanyakan pejabat berlindung di balik Presiden. Di sisi lain, karena pergolakan di daerah-daerah sedang memanas sehingga tugas Paran akhirnya diserahkan kembali kepada pemerintah (Kabinet Juanda).

Tahun 1963 melalui Keputusan Presiden No 275 Tahun 1963, upaya pemberantasan korupsi kembali digalakkan. Nasution yang saat itu menjabat sebagai Menkohankam/Kasab ditunjuk kembali sebagai ketua dibantu oleh Wiryono Prodjodikusumo. Tugas mereka lebih berat, yaitu meneruskan kasus-kasus korupsi ke meja pengadilan.

Lembaga ini di kemudian hah dikenal dengan istilah “Operasi Budhi”. Sasarannya adalah perusahaan-perusahaan negara serta lembaga-lembaga negara lainnya yang dianggap rawan praktik korupsi dan kolusi. Operasi Budhi ternyata juga mengalami hambatan. Misalnya, untuk menghindari pemeriksaan, Dirut Pertamina mengajukan permohonan kepada Presiden untuk menjalankan tugas ke luar negeri, sementara direksi yang lain menolak diperiksa dengan dalih belum mendapat izin dari atasan.

Dalam kurun waktu 3 bulan sejak Operasi Budhi dijalankan, keuangan negara dapat diselamatkan sebesar kurang lebih Rp 11 miliar, jumlah yang cukup signifikan untuk kurun waktu itu. Karena dianggap mengganggu prestise Presiden, akhirnya Operasi Budhi dihentikan. Menurut Soebandrio dalam suatu pertemuan di Bogor, “prestise Presiden harus ditegakkan di atas semua kepentingan yang lain”.

Selang beberapa hari kemudian, Soebandrio mengumurnkan pembubaran Paran/Operasi Budhi yang kemudian diganti namanya menjadi Kotrar (Komando Tertinggi Retooling Aparat Revolusi) di mana Presiden Sukarno menjadi ketuanya serta dibantu oleh Soebandrio dan Letjen Ahmad Yani. Sejarah kemudian mencatat pemberantasan korupsi pada masa itu akhirnya mengalami stagnasi.

Era Orde Baru

Pada pidato kenegaraan di depan anggota DPR/MPR tanggal 16 Agustus 1967, Pj Presiden Soeharto menyalahkan rezim Orde Lama yang tidak mampu memberantas korupsi sehingga segala kebijakan ekonomi dan politik berpusat di Istana. Pidato itu memberi isyarat bahwa Soeharto bertekad untuk membasmi korupsi sampai ke akar-akarnya. Sebagai wujud dari tekad itu tak lama kemudian dibentuklah Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) yang diketuai Jaksa Agung.

Tahun 1970, terdorong oleh ketidak-seriusan TPK dalam memberantas korupsi seperti komitmen Soeharto, mahasiswa dan pelajar melakukan unjuk rasa memprotes keberadaan TPK. Perusahaan-perusahaan negara seperti Bulog, Pertamina, Departemen Kehutanan banyak disorot masyarakat karena dianggap sebagai sarang korupsi. Maraknya gelombang protes dan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa, akhirnya ditanggapi Soeharto dengan membentuk Komite Empat beranggotakan tokoh-tokoh tua yang dianggap bersih dan berwibawa seperti Prof Johannes, IJ Kasimo, Mr Wilopo dan A Tjokroaminoto. Tugas mereka yang utama adalah membersihkan antara lain Departemen Agama, Bulog, CV Waringin, PT Mantrust, Telkom, dan Pertamina. Namun kornite ini hanya “macan ompong” karena hasil temuannya tentang dugaan korupsi di Pertamina tak direspon pemerintah.

Ketika Laksamana Sudomo diangkat sebagai Pangkopkamtib, dibentuklah Opstib (Operasi Tertib) derigan tugas antara lain juga memberantas korupsi. Kebijakan ini hanya melahirkan sinisme di masyarakat. Tak lama setelah Opstib terbentuk, suatu ketika timbul perbedaan pendapat yang cukup tajam antara Sudomo dengan Nasution. Hal itu menyangkut pemilihan metode atau cara pemberantasan korupsi, Nasution berpendapat apabila ingin berhasil dalam memberantas korupsi, harus dimulai dari atas. Nasution juga menyarankan kepada Laksamana Sudomo agar memulai dari dirinya. Seiring dengan berjalannya waktu, Opstib pun hilang ditiup angin tanpa bekas sama sekali.

Era Reformasi

Jika pada masa Orde Baru dan sebelumnya “korupsi” lebih banyak dilakukan oleh kalangan elit pemerintahan, maka pada Era Reformasi hampir seluruh elemen penyelenggara negara sudah terjangkit “Virus Korupsi” yang sangat ganas. Di era pemerintahan Orde Baru, korupsi sudah membudaya sekali, kebenarannya tidak terbantahkan. Orde Baru yang bertujuan meluruskan dan melakukan koreksi total terhadap ORLA serta melaksanakan Pancasila dan DUD 1945 secara murni dan konsekwen, namun yang terjadi justru Orde Baru lama-lama rnenjadi Orde Lama juga dan Pancasila maupun UUD 1945 belum pernah diamalkan secara murni, kecuali secara “konkesuen” alias “kelamaan”.

Kemudian, Presiden BJ Habibie pernah mengeluarkan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN berikut pembentukan berbagai komisi atau badan baru seperti KPKPN, KPPU atau lembaga Ombudsman, Presiden berikutnya, Abdurrahman Wahid membentuk Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK).

Badan ini dibentuk dengan Keppres di masa Jaksa Agung Marzuki Darusman dan dipimpin Hakim Agung Andi Andojo, Namun di tengah semangat menggebu-gebu untuk rnemberantas korupsi dari anggota tim, melalui suatu judicial review Mahkamah Agung, TGPTPK akhirnya dibubarkan. Sejak itu, Indonesia mengalami kemunduran dalam upaya. pemberantasan KKN.

Di samping membubarkan TGPTPK, Gus Dur juga dianggap sebagian masyarakat tidak bisa menunjukkan kepemimpinan yang dapat mendukung upaya pemberantasan korupsi. Kegemaran beliau melakukan pertemuan-pertemuan di luar agenda kepresidenan bahkan di tempat-tempat yang tidak pantas dalam kapasitasnya sebagai presiden, melahirkan kecurigaan masyarakat bahwa Gus Dur sedang melakukan proses tawar-menawar tingkat tinggi.

Proses pemeriksaan kasus dugaan korupsi yang melibatkan konglomerat Sofyan Wanandi dihentikan dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dari Jaksa Agung Marzuki Darusman. Akhirnya, Gus Dur didera kasus Buloggate. Gus Dur lengser, Mega pun menggantikannya melalui apa yang disebut sebagai kompromi politik. Laksamana Sukardi sebagai Menneg BUMN tak luput dari pembicaraan di masyarakat karena kebijaksanaannya menjual aset-aset negara.

Di masa pemerintahan Megawati pula kita rnelihat dengan kasat mata wibawa hukum semakin merosot, di mana yang menonjol adalah otoritas kekuasaan. Lihat saja betapa mudahnya konglomerat bermasalah bisa mengecoh aparat hukum dengan alasan berobat ke luar negeri. Pemberian SP3 untuk Prajogo Pangestu, Marimutu Sinivasan, Sjamsul Nursalim, The Nien King, lolosnya Samadikun Hartono dari jeratan eksekusi putusan MA, pemberian fasilitas MSAA kepada konglomerat yang utangnya macet, menjadi bukti kuat bahwa elit pemerintahan tidak serius dalam upaya memberantas korupsi, Masyarakat menilai bahwa pemerintah masih memberi perlindungan kepada para pengusaha besar yang nota bene memberi andil bagi kebangkrutan perekonomian nasional. Pemerintah semakin lama semakin kehilangan wibawa. Belakangan kasus-kasus korupsi merebak pula di sejumlah DPRD era Reformasi.

Pelajaran apa yang bisa ditarik dari uraian ini? Ternyata upaya untuk memberantas korupsi tidak semudah memba-likkan tangan. Korupsi bukan hanya menghambat proses pembangunan negara ke arah yang lebih baik, yaitu peningkatan kesejahteraan serta pengentasan kemiskinan rakyat. Ketidakberdayaan hukum di hadapan orang kuat, ditambah minimnya komitmen dari elit pemerintahan rnenjadi faktor penyebab mengapa KKN masih tumbuh subur di Indonesia. Semua itu karena hukum tidak sama dengan keadilan, hukum datang dari otak manusia penguasa, sedangkan keadilan datang dari hati sanubari rakyat. (amanahonline)

Oleh Amin Rahayu, SS
*Penulis adalah Analis informasi llmiah pada Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – LIPI, Pengajar llmu Sejarah, Sosiologi dan Tata Negara.

Source: http://swaramuslim.net/siyasah/more.php?id=2222_0_6_0_M

Mayat Yang Membatu di Bojonegoro ( Aneh ! )


Masyarakat di Dusun Jublek, Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, digemparkan oleh penemuan sesosok jenazah di dalam peti. Yang lebih menghebohkan lagi, jenazah itu telah membatu dan diperkirakan telah diawetkan selama empat tahun lebih.

Jenazah tersebut ditemukan warga di salah satu rumah kosong di tengah hutan jati sekitar desa setempat. Tepatnya di Petak 29 RPH Bulu BKPH Kedewak Utara, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Ngawi. Rumah tempat penemuan jenazah membatu dalam peti tersebut telah lama dikosongkan oleh pemiliknya.

Sejumlah saksi mata di lapangan menyebutkan, tidak jelas siapa penemu pertama. Sebab, tiba-tiba seluruh warga telah gempar yang sudah berkerumun di rumah kosong tersebut. "Kemungkinan besar penemu adalah pencari rumput atau pencari kayu bakar yang melihat ada rumah kosong," kata Agus, 34, warga setempat.

Setelah banyak warga yang mengetahui, akhirnya ada beberapa yang melapor ke Polsek Tambakrejo untuk ditindaklanjuti. Tak beberapa lama, petugas dari kepolisian ke tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung mengamankan situasi.

Bahkan, untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, mayat membeku dalam peti yang sudah beberapa bagian tubuhnya sudah tidak utuh lagi tersebut dibawa ke RSUD dr Sosodoro Djatiekusumo untuk dilakukan proses otopsi.

Kapolres Bojonegoro, AKBP Agus Syaripul Hidayat menerangkan, pihaknya sempat kesulitan untuk mencari siapa saksi pertama yang menemukan jenazah itu. Yang pasti, hasil otopsi menyebutkan tidak ada tanda-tanda penganiayaan maupun upaya melukai. "Hanya saja, mayat telah lama terawetkan atau berada di luar ruangan," terangnya.

Cara Jepang Mengharamkan Rokok !


Ini menunjukkan bentuk kepedulian Jepang akan kesehatan dan kenyamanan warganya.

* Tahun 2004, Pemerintah Jepang menaikan harga rokok. Dengan dinaikannya rokok, tidak menyebabkan ongkos angkot, taksi, dll menjadi naik toh? (Di Jepang ada angkot ga ya?)

* Tahun 2007 akhir, Pemerintah Jepang memasang larangan merokok di semua taksi di Jepang, tidak terkecuali untuk pengemudinya. Kalau di Bandung kan, penumpang mengalah kepada sopir taksi yang merokok.

* Tahun 2008, Pemerintah Jepang mengeluarkan kartu “Taspo”, yaitu semacam SIK (Surat Ijin Merokok), dengan tujuan anak di bawah umur 20 tahun tidak boleh merokok. Masing-masing perokok wajib terdaftar sebagai perokok dan wajib memiliki kartu tersebut. Kartu Taspo ini sangat sakti. Mesin penjual rokok atau toko tidak akan menjual rokoknya kepada yang tidak memiliki kartu ini.

* Kartu ini juga akan mendeteksi presentase pengguaan rokok per bulan dalam hitungan grafik, yang berhubungan dengan kesehatan dunia dan sebagainya.

* Rokok di Jepang dibuatkan semacam klasifikasi dari 10 s/d 1. Tujuannya adalah memberikan penyuluhan kepada perokok untuk berhenti secara alami. Klasifikasi tingkat 10 adalah yang paling berat, baik itu kadar tar, nikotin, dll. Setelah itu kia biasakan dengan rokok klasifikasi 9, 8, 7, dst., akhirnya klasifikasi tingkat-1, yaitu rokok yang paling ringan. Kalau sudah terbiasa menghisap rokok klasifikasi-1, tidak merokok sama sekali pun kita bisa.

* Tempat-tempat merokok disediakan bagi perokok hampir di pusat-pusat kota

* Merokok sambil berjalan bisa didenda 5000 yen/ 400 rebu di tempat!

* Awal 2009, dikabarkan harga rokok akan naik berlipat-lipat, dari 300 yen menjadi 900 yen. Dijamin, gaji akan habis kalau nekad beli rokok tiap hari.

10 Negara Yang Menjadi Musuh Para Blogger !


Komisi perlindungan untuk wartawan (CPJ) dalam memperingati hari Kebebasan Pers Dunia pada 3 Mei, di tahun 2008 ini menemukan para blogger dan wartawan online menjadi kelompok yang banyak dipenjarakan melebihi wartawan cetak maupun wartawan televisi.

“Para blogger adalah garda depan revolusi informasi dan jumlah mereka berkembang dengan cepat,” ujar eksekutif direktur Joel Simon. “Namun pemerintah juga belajar cepat menggunakan teknologi untuk menghadapi para blogger dengan sensor dan menyaring internet, membatasi akses online dan data personal sumber. Ketika semua yang dilakukan gagal, maka pemegang otoritas akan dengan mudah memenjarakan blogger untuk mengintimidasi komunitas online agar diam atau melakukan sensor sendiri.”

CPJ kemudian melakukan penelitian terhadap para bloger di seluruh dunia. Setidaknya terkumpul sepuluh negara dalam daftar yang digolongkan negara terburuk yang menjadi ancaman bagi blogger dan kebebasan pers.

1.Burma

zarnagarMerupakan negara dengan sensor yang ketat bagi media cetak dan televisi, kini juga mulai membatasi aktifitas blog dan internet. Tekanan bagi pengguna internet pribadi sangat kecil –hanya sekitar satu persen menurut OpenNet Intiative– sehingga banyak warga mengakses internet melalui kafe. Namun, pemerintah membuat aturan ketat bagi kafe dengan akses internet, bahkan memonitor pengguanaan e-mail dan metode komunikasi lain dan menutup akses dari situs kelompok lawan politik. Setidaknya ada dua blogger yang masuk penjara, yakni Maung Thura, yang populer dengan sebutan Zarnagar, karena setelah melansir video menganai Cyclone Nargis 2008.

2. Iran

Otoritas negara ini tak segan-segan menahan para blogger yang mengkritik mengenai agama, figur politisi, revolusi Islam dan berbagai simbolnya. Pemerintah meminta seluruh blogger mendaftarkan situsnya ke Kementrian Seni dan Budaya. Pemerintah mengklaim telah menutup jutaan situs. Baru-baru ini kantor kejaksaan yang khusus menangani kasus internet dan bertugas dalam intelijen dibentuk. Blogger Omidreza Mirsayafi dijebloskan penjara karena dianggap menghina pemimpin spiritual negara, yang tewas di Penjara Evin pada Maret.

3. Syria

Pemerintah menggunakan filter untuk menutup situs yang sensitif secara politik. Para blogger bisa ditahan jika terbukti mengisi situs yang bikin alergi pemerintah. Pada tahun 2008, menteri komunikasi memerintahkan pemilik kafe internet untuk mencatat setiap pelanggan dan berapa kali menggunakannya dan mengirimkan dokumentasi ini secara berkala. Whaed al-Mhana, pengacara untuk situs arkeologi yang dianggap membahayakan, diperiksa dipengadilan karena kritikannya mengenai peledakan pasar di kota tua Damaskus.

4. Kuba

Hanya pejabat pemerintah dan orang-orang yang mempunyai hubungan dengan Partai Komunis yang bisa mengakses internet. Pada umumnya masyarakat menggunakan internet malalui hotel atau kafe internet yang dikontrol ketat pemerintah, yang artinya harus membayar mahal dengan voucher. Pemerintah pernah memenjarakan 21 penulis dalam situs online dalam satu dekade ini.

5. Saudi Arabia

Sekitar 400 ribu situs di tutup di negara kerajaan ini, termasuk yang berhubungan dengan politik, sosial atau isu-isu agama. Pemerintah akan dengan cepat menutup apapun yang kontra dengan negara atau sistemnya. Blogger Ahmed al-Farhan dipenjara tanpa diadili untuk beberapa bulan pada tahun 2007 dan 2008 karena menyuarakan perubahan dan pembebasan kepada tahanan politik.

6. Vietnam

Para blogger nekat mencoba mengisi berita-berita independen yang telah ditinggalkan oleh media tradisional yang dikontrol pemerintah. Pemerintah menanggapinya dengan membuat aturan. Akhir september lalu, blogger terkenal Nguyen Van Hai, yang dikenal Dieu Cay, dijatuhi hukuman 30 bulan penjara atas tuduhan menghindari pajak. Dalam penyelidikan CPJ menunjukkan hukuman itu sebagai balasan dari blog Nguyen. Pada oktober 2008, menteri informasi dan Komunikasi membuat agen baru untuk memonitor internet.

7. Tunisia

Seluruh lalu lintas internet harus melewati jaringan sentral, yang membuat pemerintah bisa menyaring ini dan memonitor e-mail. Penulis online Slim Boukhdhir dan Mohammed Abbou harus mendekam di penjara karena tulisannya.

8. Cina

Hampir 300 juta orang menggunakan internet –melebihi negara manapun di dunia. Namun pemerintahnya masih sempat melakukan program sensor bagi pengguna online. Kontrol yang ketat dilakukan dan jangan harap ada e-mail yang bebas dari monitor pemerintah. Setidaknya ada 24 penulis di dunia maya telah masuk penjara. Pada tahun 2008, Kantor Badan Pembersihan Pornogarfi dan Memerangi Publikasi Ilegal mengumumkan telah menghapus lebih dari dua juta situs yang haram di negeri Tirai Bambu ini.

9. Turkmenistan

Presiden Gurbanguly Berdymukhammedov membuka isolasi negaranya dari dunia dengan menyediakan akses internet. Namun, pertama kali ada kafe internet tahun 2007, tentara menjaganya setengah mati. Meski jaringan telekomunikasi Rusia MTS, masuk pasar Turkmenistan dan mulai menawarkan akses internet melalui telepon genggam pada Juni 2008, tetap saja pengawasan pemerintah ketat dalam usahanya menghindari adanya situs yang mengkritik pemerintahan.

10. Mesir

amerSemua lalulintas komunikasi melalui internet harus melewati layanan milik pemerintah Yakni Egypt Telecom. Setidaknya tercatat 100 blogger ditangkap pada tahun 2008. Blogger Abdel Karim Suleiman, yang terkenal dengan Karim Amer, harus mendekam empat tahun di penjara karena dianggap menghina Islam dan Presiden Mesir Hosni Mubarak.

Sammy 'Kerispatih' Mencuri Mobil ( Heboh ! )


Giska, wanita yang menjadi korban pencurian mobil oleh Sammy 'Kerispatih', sudah menunjuk seorang pengacara untuk menghadapi kasusnya.

"Awalnya, Giska mengajak Sammy untuk bertemu di Kemang FoodFest, tapi yang ditunggu tidak datang-datang, ketika Giska hendak menuju mobilnya, seorang petugas mengatakan kalau mobilnya sudah diambil. Sang petugas menggambarkan orang yang mengambil mobil Giska seperti Sammy 'Kerispatih'," ujar Rivai Zakaria yang ditemui di Polsek Mampang Prapatan, 9 Desember 2009.

Sementara, kunci mobil dan STNK mobil Giska masih ada di tangan petugas valet. Giska juga pernah bercerita kalau ia menyimpan kunci kontak di apartemen miliknya, yang sering dikunjungi Sammy.

"Menurut Giska, barang bukti berupa kunci kontak itupun diketahui sudah hilang," tambah pengacara Giska lagi. Wanita berusia 21 tahun itu, mengatakan baru sekitar 3 atau 4 kali bertemu dengan Sammy, vokalis grup band 'Kerispatih' tersebut.

Sumber : http://showbiz.vivanews.com/news/read/112488-inilah_kronologi_kasus_sammy__kerispatih_

narkoba bahaya


perlu anda ketahui bahwa narkoba adalah larangan

Tuesday, December 8, 2009

Duo Antivirus Terbaik Yang Harus Dimiliki !


Pasti anda paling sebel dan menjengkelkan kalo komputer atau laptop anda kena virus , trojan , spyware dan teman2nya yang laen yang bikin strees bahkan sakit hati sebenernya masalah itu semua bisa teratasi apabila anda memiliki antivirus yang tangguh. nah di sini saya akan menjelaskan sebenernya apa sih 2 antivirus terbaik itu.

sebelumnya saya sudah memakai antivirus seperti Avg , Norton , Symantec,Panda Titanium Antivirus , Bit Defender , Pcmav , Avast. tapi yang di dapatkan hanyalah rasa yg kecewa karena tetap saja antivirus tersebut mengalamani kebocoran bahkan Bit Devender yang Masuk Top Rangking antivirus dunia tetep saja kebobolan sistemnya. akhirnya setelah hunting dan mencari info pilihan saya jatuh kepada Avira antivirus (mo yang free atupun yg pro sama saja cuma fiturnya lebih lengkap yg Premium) dan Smadav saya sudah pake ke dua antivirus ini hampir Satu Tahun dan telah terdeteksi 1500 virus dan 500 registry serta 1400 hidden file di komputer saya dan itu semua kembali aman serta filenya tidak corupt setelah di scan.malah saya pernah lupa untuk mengupdate virus definition dari avira selama 2 bulan y walapun setelah di scan terdapat virus hampir 50 tapi itu gak bikin komputer lemah ataupun blue screen!

Apabila anda sudah bingung atau merasa jengkel dengan virus maka uninstal lah antivirus yang terinstal di komputer anda dan segera lah beralih menggunakan Smadav Dan Avira Antivirus Dijamin Komputer anda Tidak akan mengalami kerusakan ataupun di ganggu oleh VIRUS DKK

Demonstran Tewas Karena Kelelahan !


Korban merupakan Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Kota Pemalang.

Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) cabang kota Pemalang, Jawa Tengah, Andi Faralay, meninggal dunia dalam aksi unjuk rasa anti korupsi di Jakarta. Andi diduga meninggal karena kelelahan.

"Meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Diduga kelelahan," kata Wakil Kapolres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Firli di lokasi demonstrasi Bundaran HI, Jakarta.

Apa penyebab kematian sang demontran itu. Belum jelas benar. Ketua Badan penasehat GNPK, Tukiono menegaskan bahwa Andi meninggal saat long march dari penginapan di Pecenongan, Jakarta Barat,menuju Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta Pusat.

Diduga dia meninggal karena kelelahan. Aksi long march itu sendiri dimulai pukul 07.30 WIB. Sepanjang jalan, korban paling sering dan bersemangat melakukan orasi.

Dalam perjalanan itu, Andi tiba-tiba pingsan. Upaya kawan-kawannya mengolesi minyak angin dan upya pertolongan lain, tidak membuatnya siuman. Beberapa saat kemudian, dia meninggal dunia.

Kini jenasah Andi disemayamkan Budi Kemuliaan di daerah Jakarta Pusat. Rencananya, jenasah akan dibawa ke Pemalang, Jawa Tengah. Menurut paman korban bernama Katman-- yang juga hadir dalam unjuk rasa itu, hari ini jenazahnya akan dibawa pulang.

Sementara itu aksi unjuk rasa di Jakarta terus berlangsung. Massa terus membludak. Dan tampaknya, setiap kelompok massa memiliki target masing-masing. Kelompok massa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) memusatkan diri di depan Gedung Bank Indonesia. Mereka mendesak penuntasan kasus Bank Century.

Unjuk rasa juga berlangsung di Budaran Hotel Indonesia, Istana Presiden, dan Istana Wakil Presiden. Massa di depan Istana Wakil Presiden menuntut Wapres Boediono dan Menkeu Segera Mundur.

Hormon Testosteron Bukan Penyebab Sifat Pemarah !


Jika pria suka marah-marah dan agresif, pasti hormon testosteronnya tinggi. Begitu pikiran kebanyakan orang selama ini. Tapi jangan salah, testosteron ternyata merupakan pemicu sifat ramah, adil, dan baik hati. Peneliti membuktikannya.

Hormon testosteron sering dikaitkan dengan sifat jantan dan agresif. Tapi kini peneliti menyebutkan bahwa hormon itu merupakan sumber sifat ramah, adil dan bersahabat. Penemuan ini bisa jadi terapi untuk membantu mereka yang punya sifat emosional dan meledak-ledak.

Peneliti mencoba hormon tersebut pada 121 partisipan wanita melalui sebuah permainan tawar menawar. Partisipan dibagi dalam dua kelompok, satu kelompok diberi pil testosteron dan kelompok lainnya diberi pil plasebo (obat semu tanpa kandungan bahan kimia).

Dr Christoph Eisenegger dan rekannya dari University of Zurich menciptakan permainan uang dimana peraturannya yaitu partisipan boleh menggunakan cara adil atau tidak adil dalam membagi uang dan bernegosiasi dengan mitranya.

Sebelum permainan dimulai, tiap-tiap partisipan ada yang diberi 0,5 miligram hormon testosteron dan ada juga yang hanya diberi pil plasebo.

Hasilnya, kelompok wanita yang diberi pil testosteron ternyata lebih adil dalam bermain, sedikit mengalami konflik dan lebih baik dalam berinteraksi sosial. Sedangkan kelompok yang diberi pil plasebo justru sebaliknya.

"Pemikiran awal yang menyebutkan bahwa hormon testosteron menyebabkan sifat agresif dan egois pada manusia terbukti salah. Itu juga artinya bahwa pria atau wanita dengan testosteron tinggi tidak bisa dihubungkan dengan sifatnya yang temperamen atau agresif," ujar Dr Christoph Eisenegger dari University of Zurich seperti dikutip dari BBC.

Studi ini dimuat dalam Journal Nature dan membuktikan bahwa peningkatan hormon testosteron ternyata justru meningkatkan sifat adil, ramah, dan sifat baik lainnya, bukan sifat agresif dan temperamental seperti yang dipikir orang-orang selama ini dan juga banyak terdapat pada berbagai literatur.

Pencuri Sandal Tewas Dihajar Warga ( Waduh ! )

Foto hanya Untuk Ilustrasi

Teguh Santoso warga Gendongan, Kalikuning, Kecamatan Kalikotes tewas mengenaskan setelah sebelumnya dirawat di RSI Klaten, Selasa (8/12) pukul 11.20 WIB. Teguh mengalami pendarahan di kepala akibat dikeroyok waraga setelah tertangkap basah mencuri 2 pasang sandal.

Jenasah pengeroyokan warga tersebut ditengok Kapolres Klaten AKBP Agus Djaka Santosa didampingi Wakapolres dan para kasat. Kapolres menegaskan bahwa korban adalah residivis pencurian dengan pemberatan (curat) yang sudah sering kali berurusan dengan polisi.

Peristiwa tragis itu terjadi saat Teguh menyatroni rumah Supriyadi (37) warga Prigi Wetan, Jogosetran, Kalikotes, Selasa (8/12) pukul 01.00 WIB. Supriyadi yang berada di ruang tamu menyadari kehadiran tamu tak diundang. Dia pun mengintainya.

Ketika melihat Teguh mencuri sandal, dia pun langsung diteriaki maling sehingga warga langsung berdatangan. Pelakupun berhasil tertangkap dan dihajar. Setelah tidak berdaya pelaku ditinggalkan begitu saja.

Rencananya, jenasah akan dikirim ke Labfor UNS di Solo. Polisi masih mengembangkan kasus itu untuk mencari pelaku pengeroyokan. Barang bukti berupa 2 pasang sandal merek Prodano dan Sky Way yang dicuri, serta sepeda ontel milik Teguh diamankan polisi.

Diduga pria itu tewas karena mengalami pendarahan di kepala bagian belakang, karena terdapat luka robek sedalam 3 cm. Pelipis kiri luka 3 cm, pipi kiri bengkak dan memar.

Televisi Membuat si Kecil Bodoh ( Alert ! )


Tahu tidak, menjauhkan si kecil dari televisi ternyata malah akan memberinya kesempatan mengembangkan beragam kecerdasan.

Saat menghadapi si kecil yang rewel, kita sering menggunakan cara gampang yang dianggap "ampuh", yakni mengajaknya nonton teve. Lalu, tak sedikit orang tua yang merasa bangga bila anaknya mampu menghapal kalimat atau lagu maupun akting yang didapatnya dari tayangan teve. Apa iya jurus tersebut memang benar-benar ampuh dalam arti kata sebenarnya? Apakah kemampuan si kecil menghapal lagu, kalimat, atau akting dari teve menjadi pertanda si kecil cerdas?

Ternyata itu semua justru salah kaprah dan tidak benar sama sekali. Membiarkan anak nongkrong sepanjang waktu di depan teve justru membuat kemampuan kerja otaknya jadi tidak terstimulasi dengan baik. Menurut dr. Adre Mayza, Sp.S. dari Tim pendidikan Anak Dini Usia (Padu) Universitas Negeri Jakarta dan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) kasihan sekali bila anak yang masih di bawah usia dua tahun sudah dijejali tayangan televisi.

Di rentang usia 0-2 tahun, perkembangan cabang dan jaringan otak sedang pesat-pesatnya. Nah, dari teve, anak tidak akan mendapat stimulasi yang optimal bagi perkembangan itu. "Padahal ini akan berlanjut menjadi tidak terstimulasinya otak anak secara keseluruhan. Efeknya anak akan jadi manusia pasif. Kasihan, kan?"

HAMBAT JARINGAN

Secara terperinci Adre menjelaskan proses munculnya dampak merugikan tadi. Oleh karena tayangan teve bersifat audiovisual, dengan menontonnya anak akan mendapat semua masukan informasi secara bersamaan, baik suara maupun gambar yang berganti-ganti secara cepat. Nah, saat anak melihat sesuatu di layar teve berarti ia menangkap bentuk, warna, dan gerak objek. Bersamaan dengan itu, ia pun mendengar suara yang berkumandang.

Sayangnya, dengan mendapat dua bentuk informasi sekaligus (audio dan visual) dari teve, pola pikir anak malah jadi tidak terangsang secara keseluruhan. Pergantian gambar yang begitu cepat membuat rangsangan suara hanya "numpang lewat". Akibatnya cuma pusat visualnya saja yang terangsang, sementara pusat pendengarannya kurang.
Lain lagi jika anak mendapatkan stimulasi dengan menggunakan skala prioritas. Contohnya, jika anak mendengarkan lagu dari radio atau tape, maka menurut Adre, anak akan terfokus pada kegiatan mendengarkan lagu. Di saat yang sama, dia akan membayangkan seperti apa, sih, "bentuk" suara tersebut? Kok bisa, sih, lagu tersebut "menari-nari" alias ada naik turunnya?

Itu semua merangsang otaknya bekerja untuk membayangkan hal-hal tadi. Dengan kata lain, anak akan terstimulasi mengikuti alunan suara lagu atau musik yang didengarnya. Hal ini kurang lebih sama dengan yang terjadi pada bayi. Jika diperdengarkan suara-suara, si bayi pasti akan mencari-cari sumber suara tersebut.

Berbeda dengan anak yang disuguhi tayangan audiovisual. "Saat itu anak akan diam terpaku menyaksikan tayangannya yang berganti-ganti secara cepat. Otaknya pun tidak terstimulasi secara optimal karena yang terstimulasi hanya pusat visualnya. Padahal di usia ini, semua pusat di otak harus terstimulasi, mulai pusat visual, pusat pendengaran, sampai pusat gerak."

Lewat stimulasi itulah, Adre bilang, nantinya akan tumbuh cabang-cabang yang membentuk jaringan di otaknya. Jaringan inilah yang kelak berfungsi menghubungkan semua pusat tersebut dan inilah yang diharapkan terjadi melalui proses belajar anak dini usia. Berarti, kalau anak dibiasakan nonton teve sejak dini, selain hanya pusat visualnya saja yang terangsang, pada otaknya juga tidak akan terbentuk jaringan-jaringan yang menghubungkan pusat-pusat yang ada.

CIPTAKAN ANAK UNGGUL

Cabang-cabang neuron yang membentuk jaringan tersebut pada manusia normal jumlahnya bisa mencapai 100 hingga 200 milyar yang kemudian akan membentuk jaringan. "Cabang-cabang inilah yang menentukan seseorang kreatif atau tidak, dan cerdas atau tidak," kata Adre, "Soalnya, cabang-cabang inilah yang ternyata menentukan kemampuan gerak, kemampuan merespons, dan kemampuan refleks. Disamping itu, kemampuan daya tangkap dan konsentrasi anak juga ditentukan oleh rimbun tidaknya cabang-cabang ini, untuk nantinya mampu membedakan sesuatu, seperti membedakan warna ataupun bentuk."

Pada orang dewasa, cabang dan jaringan di sel-sel neuron (sel otak) ini banyak sekali. Terlebih pada mereka yang kreatif dan cerdas. Sedangkan pada anak-anak, jaringan-jaringan yang menghubungkan pusat-pusat kemampuan di otak belum terbentuk sepenuhnya. Nah, tugas orang tualah untuk membantu membangun jaringan-jaringan ini supaya cabang-cabang sel neuron tersebut bisa saling berhubungan dan bisa menghubungkan pusat-pusat di otak. Caranya, kata Adre, tak ada yang lain kecuali lewat proses belajar.

Yang jelas, proses belajar yang dimaksud bukanlah menonton televisi. Cara ini sama sekali tidak mampu menstimulasi secara optimal sel-sel neuron yang jumlahnya milyaran. Kalau sel-sel neuronnya tidak terstimulasi, tentu saja cabang-cabang otaknya pun tidak akan tumbuh dengan baik atau tidak bisa berkembang semuanya. Andaikan satu sel neuron memiliki 5 cabang, misalnya, kalau si anak gemar menghabiskan waktunya dengan nonton teve, paling-paling hanya 2 sel yang berkembang. Sayang sekali, kan, jika sebetulnya kemampuan anak bisa mencapai 5, tapi yang berkembang hanya 2.

Bila jaringan-jaringan sel neuron di otak terjalin secara optimal, dampaknya bakal menguntungkan. Anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang baik dalam perilaku ataupun sikapnya. Sementara sosialisasi dan interaksinya dengan lingkungan pun akan baik pula. Menurut Adre, anak-anak seperti ini biasanya akan bersikap ramah dan rendah hati, serta mau mendengar pendapat orang lain. Dengan kata lain, IQ, EQ, SQ, maupun CQ-nya berkembang baik.

Tidak susah, kok, memberikan stimulasi yang tepat, yakni hindarilah pemberian banyak konsep dan masukan dalam waktu bersamaan seperti halnya gambar dan suara yang berganti-ganti di teve. Sayang, kan, jika pembelajaran yang kita berikan kepada anak hanya merangsang pusat visual saja.

Hindari pula pembelajaran berupa gerakan tanpa berpikir yang hanya dapat merangsang pusat gerak. Misalnya, menggoyang-goyangkan tangan secara acak tanpa bertahap. "Sedangkan jika kita melakukan gerakan sambil berpikir, maka akan ada dua pusat di otak yang terang-sang. Kalau kita mampu merang-sang dua pusat ini, berarti kita telah membentuk sistem atau jaringan, dan inilah yang harus kita ajarkan kepada anak," ujar Adre.

Editor: acandra
Sumber : www.tabloid-nakita.com

Nonton Youtube Anda Dibayar US Dollar !


Anda semua pasti sudah pada tahu YouTube Video Online yang sudah populer dan terkenal itu, dan pastinya pernah mendengar, membuka ataupun menonton video pilihan dari berbagai situs, mungkin juga sudah mempunyai account di YouTube, tapi apakah anda tahu kalau YouTube bisa dimanfaatkan sebagai penghasil $ Dollar.

Untuk mengikutinya mudah saja, cukup daftar gratis disini, setelah itu cek email anda untuk konfirmasi. Setelah konfirmasi anda bisa login dan mulai cari uang. Cara cari uangnya adalah dengan masuk ke Surf Videos. Anda juga bisa menambah penghasilan dengan memberikan komentar di video nya ( lokasi di tool comments ).

Pembayaran akan dilakukan bila komisi anda sudah mencapai US$10 via paypal.
Bila anda belum punya account paypal, buru-2 daftar gratis disini.

Program ini sangat fenomenal dan telah mengundang begitu banyak antusiasme dari seluruh dunia.

Facebook atau Blog?

Itulah pertanyaan pilihan yang dilontarkan seorang teman beberapa waktu yang lalu. Mana yang lebih bagus, Facebookan atau ngeblog? Pertanyaan ini berangkat dari perubahan gaya hidup saat sekarang ini, dimana 2 hal tersebut, Facebook dan Blog, menjadi sebuah kebutuhan. Adalah sebuah fakta, bahwa saat ini facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang paling populer di Indonesia. Mulai dari orang tua sampai anak-anak. Politisi sampai para konstituen dengan status sosial yang beragam. Nampaknya, pendiri facebook berhasil membuat orang betah berjam-jam, “terjebak” dalam situs ini.

Sebagian orang meletakan situs facebook pada page pertama pada browsernya. Facebook menjadi situs pertama yang dibuka oleh orang kebanyakan. Baru kemudian email dan Google. Penetrasi facebook berupa mfacebook atau mobile facebook yang plugin dalam Handphone semakin memperkokoh posisinya sebagai situs jejaring sosial terbesar di Indonesia dan dunia.

Lantas, apakah pemakaian yang semakin meluas tersebut sebanding dengan manfaatnya? Jawabannya bisa ya, bisa juga tidak. Manfaat facebook akan terasa pada saat tali silaturahmi semakin berjabat erat. Misalnya, bertemu kawan yang sudah lama tidak berjumpa. Tetapi bisa juga tidak bermanfaat karena facebook merenggut sebagian besar waktu untuk memberikan manfaat bagi urusan yang lain. Misal, terpaku melihat perubahan status teman, menghabiskan energi dan waktu untuk mengubah status dan foto profile, main game dan lain sebagainya. Sehingga menyebabkan urusan dunia nyata jadi terbengkalai.

Kemudian, bagaimana dengan Blog. Bagi saya, kedua-keduanya sama-sama menghabiskan waktu. Tapi, jika disuruh milih menghabiskan waktu, maka saya lebih memilih blog. Kenapa? Karena dengan blog, saya bisa mencurahkan semua ide dan pemikiran tentang apa saja dalam bentuk tulisan sederhana. Jah..kan di facebook juga bisa? Memang benar, tetapi di FB pembacanya terbatas, jika tulisan tersebut di tag ke teman, maksimal hanya 30 teman kalau tidak salah. Di blog, bisa dibaca banyak orang dan juga bisa via search engine.

Lalu, apakah memang Blog jauh lebih baik dari Facebook? bagi saya, bukan persoalan mana yang lebih baik. Tetapi kedua hal ini saling mendukung. Pada saat saya selesai menulis sat postingan di Blog, salah satu cara saya untuk menyebarluaskan tulisan pada postingan tersebut adalah dengan membuat link nya di facebook. sehingga semua teman facebook saya dapat melihat dan menuju blog saya. Dan berharap dapat meningkatkan traffic blog.

Kemudian, membuat note, dan men-tag kannya ke sebagian teman dengan membuat link menuju blog. Makanya, wajar jika saya tidak mengenal setengah dari teman-teman facebook saya. Karena, bagi saya semakin banyak teman di facebook, maka semakin banyak pula orang yang membaca tulisan di blog saya, dan berharap manfaatnya bisa meluas juga. Itupun jika tulisan saya dianggap bermanfaat.

So, menurut saya, Facebook dan Blog adalah dua hal yang bisa saling mendukung.

Bagaimana menurut anda?

Salam Berry Devanda

8 Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh !


PERGANTIAN musim seringkali menimbulkan berbagai gangguan termasuk serangan flu yang bisa sangat mengganggu aktivitas Anda. Akan tetapi, serangan flu bisa dicegah dengan cara memperkuat sistem kekebalan alami tubuh. Bagaimana caranya? Berikut delapan cara yang bisa membantu menjauhkan flu dari Anda.

Mendengarkan musik. Sebuah studi yang mempelajari efek musik terhadap sistem kekebalan perempuan yang sedang hamil menunjukkan kalau mendengarkan musik bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh ibu.

Pijat lymphatic merupakan salah satu cara terbaik mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh. Daripada mengobati penyakit, lebih baik memanjakan tubuh Anda dengan melakukan pijat. Anda bisa melakukan pijat sekaligus perawatan kecantikan di spa-spa yang ada di kota Anda.

Relaksasi. Stres bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh. Jadi, ada baiknya meluangkan waktu untuk relaksasi. Jika tuntutan bos dan tumpukan pekerjaan membuat Anda stres, cobalah melakukan yoga.

Tertawa. Cobalah lebih banyak menceritakan dan mendengarkan lelucon yang tentunya bisa membuat Anda tertawa. Tertawa bisa meningkatkan sistem imun dengan cara menurunkan kadar stres dan kecemasan. Selain itu, tertawa juga bisa meredakan ketegangan otot dan meningkatkan asupan oksigen.

Tidur. Tidur nyenyak delapan jam semalam juga turut meningkatkan sistem pertahanan tubuh. Kurang tidur bisa meningkatkan kadar hormon stres yang justru akan memperlemah sistem imun.

Olahraga. Olahraga berfungsi meningkatkan hormon-hormon yang menguatkan imunitas tubuh. Selain itu, olahraga merupakan cara yang baik untuk mengurangi tingkat stres.

Perbanyak asupan air putih. Minum air putih merupakan langkah penting untuk mendapatkan kulit sehat, dan kulit merupakan pertahanan pertama tubuh dalam melawan infeksi dari luar.

Makan sehat. Orang-orang yang obesitas dinyatakan lebih sulit melawan infeksi, jadi ada baiknya mempertahankan berat badan ideal dengan menerapkan pola makan sehat. Konsumsilah diet kaya buah-buahan dan sayuran untuk mendapatkan semua vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.

Cara Membersihkan LCD Monitor Yang Kotor !


Berikut ini, ada beberapa tips yang berguna bagi para pengguna monitor LCD yang blom taw maupun yg udah taw agar dalam membersihkan LCDnya dengan baik dan benar dan tidak ada kerusakan pada komponen-komponen LCD, antara lain tipsnya:

1. Ketika membersihkan layar monitor, usahakan selalu perangkat tersebut dalam keadaan power listriknya mati dan kabel suplai tercabut. Hal ini perlu untuk menghindari aliran listrik yang mungkin timbul, ketika anda tengah membersihkan layer monitor.

2. Untuk membersihkan monitor LCD, ada baiknya jika anda mengunakan kain lembut dan cairan khusus pembersih monitor. Hindari cairan yang mengandung alcohol, karena disinyalir dapat merusak layer monitor. Bahkan bukan tidak mungkin jika nantinya monitor akan berubah warna menjadi buram atau terkena goresan.

3. Saat menggunakan cairan pembersih monitor, sebaiknya tidak menyemprotkan cairan secara langsung pada monitor. Untuk amannya, semprotkan terlebih dahulu pada kain lap.

4. Lakukan proses pembersihan monitor secara perlahan dan tidak menekan keras permukaan layer monitor. Usahakan dengan gerakan mengelap satu arah.

5.Untuk keamanan monitor LCD, gunakan screen protector yang dapat melindungi monitor dari debu atau goresan.

6. Sebaiknya tidak meletakkan spiker atau benda-benda elektronik, karena disinyalir dapat menyebabkan gangguan magnetic, sehingga merusak tampilan monitor.

7. Hindari pula kebiasaan meletakkan monitor atau perangkat elektronik lainnya pada lokasi yang terkena sinar matahari langsung, karena dapat merusak ketahanan elektronik tersebut.

Bahaya Besar Mengintai Dibalik Pengharum Ruangan ( Alert ! )


Tak semua pengharum ruangan ternyata aman bagi kesehatan. Ada yang bisa membuat pusing, mual, hingga muntah. Bahkan pewangi tertentu bisa mengganggu pertumbuhan janin!

Pemakaian produk apa pun yang merupakan zat-zat kimia, bila berlebihan atau berkontak langsung melalui sistem pernapasan, akan menimbulkan gangguan pada fungsi sistem saraf. Demikian dikemukakan Dr. rer. Nat. Budiawan dari Puska RKL (Pusat Kajian Risiko dan Keselamatan Lingkungan).

Contohnya, pingsan dan gangguan sistem pernapasan. Begitu juga jika kontak dengan kulit.
Bahan pewangi organik dapat dengan mudah terserap melalui kulit dan menyebabkan efek pada kulit seperti iritasi dan dermatitis. Meskipun komponen zat kimia aktif yang dikandung tiap pewangi berbeda-beda. Itulah mengapa efek bahayanya bisa berbeda-beda tergantung pada komposisi dan bahan aktif aromanya.Di pasaran ada berbagai jenis pewangi. Ada yang padat (biasanya pewangi yang diperuntukkan untuk toilet dan lemari), ada yang cair, gel dan ada juga yang semprot. Sementara penggunaannya, ada yang digantungkan, ada yang diletakkan begitu saja, atau ditempatkan di bibir AC maupun kipas angin.

Menurut Budiawan, bahaya pewangi umumnya tergantung pada jenis/bentuknya maupun pewangi dan komponen-komponen kimia aktif yang terkandung di dalamnya, disamping faktor pengaruh lain, seperti jalur paparannya. Dari segi bentuk, sediaan yang mudah menguap (aerosol) lebih berisiko bagi tubuh, terutama jika terjadi kontak langsung melalui sistem pernapasan. Namun demikian kontak yang terjadi melalui kulit pun bukan tak berisiko mengingat zat pewangi akan begitu mudah memasuki tubuh.

Asal tahu saja, di pasaran ada 2 jenis zat pewangi, yakni yang berbahan dasar air dan berbahan dasar minyak. Pewangi berbahan dasar air umumnya memiliki kestabilan aroma (wangi) relatif singkat (sekitar 3-5 jam). Itulah mengapa pewangi berbahan dasar air relatif lebih aman bagi kesehatan dibandingkan pewangi berbahan dasar minyak. Memang, pewangi berbahan dasar minyak lebih tahan lama sehingga harga jualnya bisa lebih mahal. Pewangi jenis ini biasanya menggunakan beberapa bahan pelarut/cairan pembawa, di antaranya isoparafin, diethyl phtalate atau campurannya.

Sementara jenis pewangi yang disemprotkan umumnya mengandung isobutane, n-butane, propane atau campurannya. Untuk bentuk gel disertai kandungan bahan gum. Adapun zat aktif aroma bentuk ini umumnya berupa campuran zat pewangi, seperti limonene, benzyl acetate, linalool, citronellol, ocimene, dan sebagainya.

Menurut Budi, bagi prinsipnya semua zat pewangi tersebut berisiko terhadap kesehatan. Terutama pada mereka yang berada pada kondisi rentan, seperti ibu hamil, bayi, dan anak, ataupun orang yang sangat sensitif terhadap zat-zat pewangi. Sayangnya, baru sekitar 80% zat pewangi belum teruji keamanannya terhadap manusia. Di sinilah kewaspadaan konsumen betul-betul dituntut. Ada pun pewangi yang sudah dilarang The International Fragrance Association (IFRA) di antaranya pewangi yang mengandung musk ambrette, geranyl nitrile, dan 7-methyl coumarin. Sedangkan yang berbentuk gel dilarang bila mengandung zat-zat pengawet yang berbahaya bagi kesehatan, seperti formaldehyde dan methylchloroisothiozilinone. Jadi, tidak semua pewangi memberi efek negatif bagi kesehatan. Artinya, kita masih bisa menggunakan pewangi yang beredar di pasaran.

Hindari Sinar Matahari

Secara kasat mata mungkin sulit untuk mengetahui mana pewangi yang aman dan mana yang berbahaya. Sebagai tindak pencegahannya, konsumen harus cerdik memilih pewangi dengan merek terdaftar/teregistrasi. Dengan demikian keamanannya minimal cukup terjamin di bawah lembaga pengawas/pemberi izin. Tentu saja demi keamanan konsumen, badan pengawas harus benar-benar mengontrol peredaran pewangi ini. Terlebih terhadap pewangi dengan kandungan zat-zat tertentu yang memang diketahui berisiko bagi kesehatan. Mengapa hal ini perlu ditekankan? Tak lain, tegas Budi, pihak produsen kerap tidak mau mencantumkan pada kemasan mengenai komposisi bahan-bahan dalam pewangi yang diproduksinya.

Padahal semestinya produsen pewangi menyadari pentingnya keamanan bagi konsumen. Produsen yang seperti ini tentu akan menggunakan zat-zat yang benar-benar sesuai dengan mengikuti aturan lembaga pengawas dan perizinan terkait, dalam hal ini BPOM/Depkes. Atau sekurang-kurangnya mengikuti apa yang ditetapkan lembaga Internasional IFRA. Dengan begitu, pewangi yang mereka produksi dan edarkan pastilah memiliki kompetensi terhadap zat pewangi yang diizinkan.

Untuk konsumen awam, Budi menganjurkan agar senantiasa cermat membaca label atau registrasi produk. Selain itu, gunakan pewangi seperlunya saja sesuai kebutuhan. Menggunakannya pun jangan berlebihan sambil selalu mengedepankan kehati-hatian dalam memilih produk. Jangan lupa untuk menyimpannya jauh dari jangkauan anak-anak, terutama balita. Yang tak kalah penting untuk diperhatikan, hindari produk pewangi dari kontak langsung dengan sinar matahari guna mencegah terjadinya perubahan kimiawi. Itulah mengapa hindari area yang langsung terpapar sinar matahari sebagai tempat penyimpanan pengharum.

Ganggu Pertumbuhan Janin

Pewangi dapat saja memicu gangguan pernapasan ataupun asma, sakit kepala hingga kemungkinan gangguan pertumbuhan janin pada ibu hamil. Tapi hal ini akan terjadi jika memakai zat pewangi yang sudah dilarang penggunaannya sebagaimana yang direkomendasikan.

Hindari Pemakaian Kamper dari Kebutuhan Bayi

Menurut Budi, berdasarkan hasil studi terdahulu (WHO), jika zat kamper (naftalen) kontak langsung pada bayi secara perkutan (penyerapan melalui kulit) dan paparannya sering serta berlebihan dalam penggunaaannya, dapat menyebabkan peningkatan kadar billirubin dalam darah yang dapat mengganggu sistem saraf pusat.

Lebih Aman "si Penyerap"

Sebenarnya, tegas Budiawan, asalkan komponen zatnya sesuai fungsinya, maka antibau sebenarnya sudah memadai untuk dimanfaatkan. Antibau ini biasa kita lantaran kemampuannya menyerap bau dan kelembapan udara di kamar, mobil, maupun kulkas. Pada prinsipnya, zat antibau bekerja dengan cara menyerap zat-zat penyebab bau dan kandungan air di dalam udara. Kandungan zat antibau ini biasanya berupa karbon aktif, silika gel atau bahan sejenis polimer dan kadang ditambahkan pula zat pewangi. Itulah sebabnya, dilihat dari segi keamanannya, produk jenis ini lebih aman daripada pengharum/pewangi.

"Produk ini mekanisme kerjanya hanya menyerap. Sedangkan pewangi mekanisme kerja zatnya melepaskan zat pewangi." Hanya saja agar penggunaannya efektif, perhatikan benar masa pakainya. Soalnya, zat antibau bekerja berdasarkan penyerapan dan memiliki kapasitas terbatas. Artinya, bisa mencapai tingkat kejenuhan.
Beberapa produk memberi indikator khusus tanda sudah jenuh. Misalnya ada perubahan warna dari warna asalnya atau menunjukkan indikasi lainnya. Jika sudah jenuh mau tidak mau harus diganti. Meski tidak tertutup kemungkinan ada beberapa produk zat penyerap yang tetap masih bisa digunakan sekalipun sudah jenuh. Caranya? Lebih dulu dengan mengaktifkannya kembali lewat pemanasan oven dengan suhu mencapai sekitar 105 derajat Celcius hingga kembali ke keadaan semula.

Warga Miskin Bisa Berobat di RS Koja

JAKARTA, MP - Departemen Kesehatan menyatakan warga miskin di Kampung Beting dan Tanah Merah, Jakarta Utara, yang memerlukan pelayanan kesehatan tidak perlu khawatir karena sudah bisa dilayani di Rumah Sakit Koja.

Berdasarkan siaran pers dari Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan di Jakarta, Selasa, menyebutkan warga Kampung Beting dan Tanah Merah bisa dilayani di RS Koja Jakarta Utara dengan biaya dari Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Depkes Pusat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Pembiayaan dan Jamkesmas Depkes, Chalik Masulili, usai pertemuan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait pembiayaan kesehatan bagi warga yang memerlukan berobat di rumah sakit.

Chalik mengatakan, pihak BPS DKI Jakarta dengan biaya dari APBD akan melakukan verifikasi, pembuatan database, pencetakan dan distribusi Kartu Jamkesmas bagi warga non-KTP DKI Jakarta.

Sementara BPS berproses dalam pembuatan dan distribisi Kartu Jamkesmas, warga Kampung Beting dan Tanah Merah yang memerlukan pelayanan kesehatan dapat dilayani di RS Koja dengan biaya dari program Jamkesmas.

Diketahui bahwa terdapat banyak warga miskin di Kampung Beting dan Tanah Merah yang sebelumnya tidak bisa memperoleh fasilitas Jamkesmas karena tidak memiliki KTP DKI.

Selain itu, untuk saat ini sedang disiapkan MoU (Nota Kesepahaman/Perjanjian Kerja Sama) antara Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih dan Gubernur DKI Fauzi Bowo.

Mou tersebut adalah dalam hal menjalankan program Jamkesmas di wilayah DKI Jakarta dengan segala permasalahan perkotaan.

Kerja sama tersebut, nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai contoh untuk kota-kota besar lainnya di Indonesia. (red/*an)

Kejagung Sambut Hari Antikorupsi Secara Sederhana

JAKARTA, MP - Kejaksaan Agung (Kejagung) akan menyambut dan memperingati Hari Antikorupsi Sedunia pada 9 Desember 2009 secara sederhana. "Acara dan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia dilakukan secara sederhana," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Marwan Effendy, di Jakarta, Selasa (8/12) malam.

Sebelumnya pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia pada 2008, dilakukan secara meriah dan diikuti puluhan ribu orang dari berbagai elemen masyarakat dengan dipusatkan di kawasan Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Jampidsus menyatakan acara tersebut akan dilakukan Kejagung di Gedung Sasana Pradana. "Pegawai dan jaksa memakai batik, dengan diisi ceramah dan sambutan Jaksa Agung (Hendarman Supandji) dengan pelaksananya Jamintel (Jaksa Agung Muda Intelijen)," katanya.

Ketika ditanya apakah ada perintah dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar menggelar peringatan Hari Antikorupsi dilakukan secara sederhana, ia enggan menjawabnya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pada 9 Desember 2009 yang bertepatan dengan Hari Antikorupsi Sedunia, akan disusupi kepentingan politik.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, menyatakan bahwa partainya tidak menginstruksikan secara resmi kadernya turun ke jalan dengan atribut partai pada aksi damai pada 9 Desember 2009.

"Partai secara resmi akan melakukan pengawasan dan mendukung gerakan anti korupsi di lembaga parlemen saja," katanya.(red/*an)

Tender Delapan Proyek 2009 Ditunda

JAKARTA, MP - Badan Perencanaan Pembagunan Nasional (Bappenas) mengumumkan bahwa tender delapan proyek yang seharusnya dilaksanakan akhir tahun ini, diputuskan ditunda karena menunggu revisi Peraturan Presiden No. 67/2005 tentang kemitraan pemerintah-swasta.

"Yang delapan ready to offer (siap untuk ditenderkan) itu bisa dikatakan bisa jalan semua. Cuma memang jalannya akan lambat. Terutama power plan (pembangkit listrik) 10 ribu mega watt," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna di Jakarta.

Proyek pembangkit listrik PLN itu seharusnya ditenderkan Desember, tapi karena Perpres 67/2005 (tentang PPP) baru bisa kelar 31 Desember, maka kemungkinan ditenderkan Januari tahun depan.

Proyek pembangkit listrik tenaga uap batu bara (coal fired steam power plant) berkapasitas hingga 2.000 MW di Jawa Tengah milik PT PLN (persero) tersebut senilai 2 miliar dolar AS.

Menurut Deddy, proyek ini sudah masuk dalam kategori yang siap ditawarkan dan sudah ada tujuh investor asing yang berhak mengikuti tender.

"Tujuh investor asing itu dari Eropa, Jepang dan China, semuanya konsorsium dan sudah siap dengan banknya masing-masing," katanya.

Namun demikian, menurut dia, tender ini akan ditunda sementara sampai dengan revisi Perpres 67/2005 tersebut diterbitkan karena didalamnya juga mengatur terkait proyek PLN ini.

Ia menjelaskan, selama ini PLN dinilai tidak layak mendapatkan jaminan dari pemerintah karena status PT PLN semula sebagai pemegang kuasa usaha kelistrikan (PKUK) atau dalam hal ini menjadi pemerintah.

Terbitnya UU no 30/2009 tentang ketenagan listrikan pada September lalu, telah mengubah status PT PLN dari semula sebagai pemegang kuasa usaha kelistrikan (PKUK) menjadi hanya sebagai penyedia jasa kelistrikan.

Dalam revisi Perpres 67/2005 tersebut nantinya mengatur agar PLN juga layak untuk mendapatkan jaminan pemerintah.

Sementara itu, pemerintah telah memasukkan 87 proyek senilai total 34,39 miliar dolar AS untuk digarap dengan skema PPP dalam PPP Book yang diluncurkan pada Maret 2009.

Sekitar delapan proyek senilai 4,5 miliar dolar AS diantaranya dinilai siap ditenderkan dan empat proyek ditargetkan dapat ditenderkan sebelum 2009 berakhir.

Delapan proyek tersebut PLTU di Jawa Tengah, proyek rel kereta api batu bara Palaci-Bangkuang di Kalimantan Tengah senilai 740 juta dolar AS, proyek terminal pelabuhan kapal pesiar Tanah Ampo di Karangasem Bali senilai 24 juta dolar AS, dan penyediaan air bersih di Cimenteng Bandung senilai 54 juta dolar AS.

Kemudian proyek jalan tol ruas Medan-Binjai, ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan Jawa Barat, dan jalan kereta api Soekarno Hatta Airport-Manggarai. (red/*an)

Kaitan Tubuh Wanita Dengan IQ


TUBUH wanita bisa menjadi sebuah indikator atas tingkat inteligensinya. Bagaimana bisa?

Demikian menurut hasil penelitian para peneliti dari the University of Pittsburgh dan the University of California. Dilansir dari Genius Beauty, para peneliti melakukan kajian terhadap kecapakan mental pada lebih dari 16.000 ribu wanita.

Berseberangan dengan keyakinan umum, kajian menemukan bahwa memiliki tubuh ideal punya dampak positif terhadap inteligensi seorang wanita.

Para peneliti mengatakan, rendahnya rasio antara pinggang dan pinggul menjadi tanda tingginya tingkat IQ seorang wanita. Mereka mengaitkan temuan tersebut pada asam lemak omega-3 yang terkumpul di pinggul.

Asam lemak omega-3 adalah asam lemak terbaik yang memberi keuntungan besar pada inteligensi wanita. Selain itu, mencegah tubuh dari penyakit degeneratif dan membantu proses tumbuh sel-sel otak janin untuk kecerdasan anak.

Beberapa sumber asam lemak omega-3, adalah ikan (salmon, tuna, tenggiri), seafood (udang, kerang, kepiting), kacang-kacangan dan biji-bijian (kacang polong), sayuran (bayam, labu, brokoli), dan buah-buahan (labu, pepaya).

Monster Raksasa Pemakan Manusia !


Sebelumnya saya telah membahas lele raksasa yang besarnya mencapai 2,75 meter [baca: Pernah Lihat Lele Raksasa Sepanjang 2,75 meter?]. Namun kini, ternyata ada lele yang lebih besar dari itu. Seekor ikan sejenis lele diduga telah bermutasi secara genetik menjadi berukuran sangat besar dan mengerikan. Ikan ini kini menjadi obyek penelitian para ilmuwan di Nepal dan India. Mereka khawatir ikan itu sudah membunuh beberapa orang setelah ‘merasakan’ mayat manusia.

Lele raksasa ini, biasanya disebut goonch, diduga tumbuh besar setelah mendapat makanan mayat-mayat manusia yang dibuang di sungai Great Kali, sungai di perbatasan Nepal-India, tempat ikan itu ditangkap.

Ikan yang telah bermutasi itu kini sedang dalam penyelidikan ahli biologi Jeremy Wade. Wade meneliti ikan lele raksasa itu untuk acara televisi dan akan ditayangkan stasiun televisi Five dalam waktu dekat.

“Penduduk lokal mengatakan kepada saya suatu teori bahwa monster ini telah tumbuh luar biasa besar karena makan sisa pembakaran mayat. Mungkin mereka merasakan nikmatnya daging manusia setelah memakan sisa-sisa mayat itu” ungkap Wade.

“Kemungkinan ada beberapa lele yang tumbuh lebih besar daripada yang lain dan jika Anda memberikan makanan lebih banyak lagi, maka mereka pasti juga akan tumbuh lebih besar lagi” katanya.

Awalnya, Wade mengira bahwa buayalah yang memakan sisa-sisa mayat tersebut. Namun, teori itu berubah setelah dia mengalihkan perhatian pada goonch, salah satu jenis ikan air tawar terbesar di dunia.

Dia lantas menangkap seekor di antaranya yang diperkirakan berbobot 55 kg dengan panjang hampir 2 meter. Berat dan ukuran ini bisa disebut rekor dunia karena jauh lebih berat dan lebih besar dari ikan-ikan lele yang pernah tertangkap sebelumnya. “Jika ikan ini menangkapmu, kamu tak akan bisa lolos”, sahutnya.

Selama bertahun-tahun, penduduk di sepanjang Great Kali yakini ada monster menakutkan yang bersembunyi di sungai yang mengalir di perbatasan India-Nepal ini.

Hanya saja, mereka menganggap monster ini selalu bergerak di sepanjang aliran sungai dan mengincar orang-orang yang mandi di sungai itu. Tahun lalu, remaja 18 tahun dari Nepal hilang setelah diseret ke dalam sungai oleh sesuatu yang digambarkan sebagai ‘babi yang bentuknya panjang’.

Korban pertama serangan goonch ini diperkirakan seorang pemuda berusia 17 tahun yang juga berasal dari Nepal. Dia tewas setelah mandi di sungai itu, April 1988 silam.

Para saksi mata mengatakan, mereka menyaksikan pemuda itu seperti ditarik oleh sesuatu yang kuat ke dalam sungai. Tiga bulan berselang, seorang anak laki-laki yang sedang mandi di Sungai Kali bersama ayahnya, tiba-tiba di serang dan di seret kedalam air. Si ayah hanya bisa berteriak dan tak dapat melakukan apa-apa.

Setelah itu, kejadian seperti ini terjadi berulang kali hingga menghantui para penduduk yang tinggal di sekitar aliran Sungai Kali. Bahkan beberapa tahun belakangan ini, laporan tentang hilangnya penduduk yang mandi di Sungai Kali semakin meningkat.

Great Kali Gandaki River adalah sebuah sungai yang berada di perbatasan antara India dan Nepal. Alirannya bersumber dari sumber air di Pegunungan Himalaya di ketinggian 3600 mdpl.

Keindahan sungai ini sudah tak perlu diragukan lagi. Sayangnya suatu Legenda menakutkan tentang monster pemakan manusia, menghantui desa-desa yang berada di kawasan ini. Membuat penduduk enggan mandi ataupun bermain di sekitar sungai itu.

Penduduk bingung dan mulai berargumentasi tentang jenis mahluk yang tinggal di situ. Beberapa penduduk percaya ada sekumpulan buaya yang hidup di sungai itu. Namun setelah diselidiki, ternyata tidak ada komunitas buaya yang hidup di daerah itu.

Terakhir, pada tahun 2007, seorang pemuda Nepal berumur 18 tahun yang sedang berenang di sungai itu ditarik oleh monster misterius dan lenyap begitu saja dari permukaan air. Menurut saksi mata yang menyaksikan kejadian itu, bentuk monster itu seperti babi berukuran sangat besar.
Goonch Fish, Lele Kanibal

Rasa penasaran penduduk akhirnya terjawab ketika seorang ahli biologist dari Inggris bernama Jeremy Wade melakukan penelitian di Sungai Kali dan menemukan jawaban yang mengejutkan.

Wade menemukan kenyataan bahwa monster pemakan manusia itu ternyata adalah sejenis ikan lele raksasa (Giant Cat Fish) yang telah mengalami perubahan DNA karena sering memakan mayat yang dihanyutkan ke sungai setelah terlebih dahulu dibakar dalam acara ritual pemakaman tradisional masyarakat setempat yang dikenal dengan nama Ritual Bagmati.

“Ikan jenis ini merupakan jenis ikan endemis sungai ini. Namun, karena telah puluhan tahun menyantap daging mayat yang dihanyutkan melalui sungai, ikan ini berubah secara genetik menjadi jauh lebih besar dari ukuran sebenarnya. Mereka menjadi ketagihan, dan mulai menjadikan daging manusia menjadi menu utama. Jadi jika lama tidak ada ritual pemakaman, ikan ini menjadi ganas dan menyerang manusia,” Wade menjelaskan.

Dalam penelitiannya, Jeremy Wade juga berhasil menangkap seekor ikan lele pemangsa daging manusia dengan ukuran 1,8 meter dan berat berkisar 73 kilogram.

Menurut Wade jika ikan dengan ukuran sebesar itu ketika menyerang manusia di dalam air, maka sedikit sekali kemungkinan korbannya untuk menyelamatkan diri. Wade lalu menamakan ikan lele raksasa itu dengan nama Goonch Fish.

Perjalanan penelitian Jeremy Wade saat menyelidiki ikan lele pemakan manusia di Sungai Kali Dakali telah di dokumentasikan dan akan ditayangkan perdana pada tanggal 21 Oktober nanti di salah satu stasiun televisi Inggris (Channel 5) dengan judul “Monster Air Pemakan Daging Manusia”.
Raksasa Sungai Mekong

Sungai Mekong yang merupakan salah satu sungai utama di dunia banyak menyimpan berbagai jenis ikan-ikan raksasa. Sungai Mekong merupakan sungai terpanjang ke-12 di dunia, dan ke-10 terbesar dalam volume (melepas 475 km³ air setiap tahunnya), dia mengisi wilayah seluas 795.000 km² dari Tibet dia mengalir melalui China provinsi Yunnan, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam.

Semua kecuali China dan Myanmar masuk kedalam Komisi Sungai Mekong. Karena variasi musim yang sangat berbeda dalam aliran dan adanya “rapid” dan air terjun membuat navigasi sangat sulit.

Menurut para peneliti, sungai ini adalah rumah dari berbagai jenis ikan raksasa air tawar. Yang paling terkenal adalah Mekong Giant Cat Fish. Jenis ikan lele raksasa ini memang hidup disepanjang aliran Sungai Mekong yang melintasi beberapa negara di Asia tersebut.

Pada tahun 2005, seorang nelayan Muangthai menangkap ikan lele raksasa sebesar beruang Grizzly di Sungai Mekong. Ukuran ikan ini berkisar 2,7 Meter dengan berat mencapai 646 pon.

Memang penangkapan ikan lele berukuran raksasa di Sungai Mekong bukanlah hal yang aneh. Sudah berulang kali nelayan setempat mendapatkan ikan lele berukuran raksasa di sungai itu.
Bukan Pemangsa

Berbeda dengan kasus di Sungai Kali di Nepal dan Waduk Huadu’s Forung di China, tidak ada laporan yang menyebutkan bahwa ikan lele raksasa di Sungai Mekong adalah pemangsa manusia.

IUCN (International Union for Conservation of Nature), sebuah badan dunia yang bergerak di bidang konservasi sumberdaya alam telah menyimpan dan memasukkan data keberadaan ikan lele raksasa dari Sungai Mekong sebagai jenis satwa air yang langka dan menuju kepunahan.

Jenis ikan lele raksasa ini, juga telah menarik perhatian WWF (Worl Wildlife Fund) dan National Geografic Society. Kedua organisasi ini sedang bersama-sama menyusun rencana perlindungan terhadap jenis ikan itu.

Memang menakutkan jika kita membayangkan keberadaan raksasa-raksasa air tawar pemangsa daging manusia tersebut. Kita sekarang tentu akan menjadi was-was jika berenang di sungai maupun danau air tawar.

Namun pertanyaannya adalah bagaimana mereka bisa menjadi kanibal dan doyan makan manusia. Apakah mereka yang mengganggu manusia, atau malah manusia yang mengusik habitat mereka.