Wednesday, December 2, 2009

Nilai Ekspor DKI Meningkat 26,93 Persen

JAKARTA, MP - Nilai ekspor melalui DKI Jakarta pada Oktober 2009 mencapai 3,073 miliar dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 26,93 persen dibanding ekspor bulan September 2009 yang mencapai 2,421 miliar dolar AS. Begitu juga bila dibandingkan dengan nilai ekspor bulan yang sama pada tahun 2008, nilai ekspor Oktober 2009 jauh lebih tinggi sebesar 3,75 persen. Namun secara total, ekspor melalui DKI sepanjang Januari-Oktober hanya mencapai 26,71 miliar, mengalami penurunan sebesar 12,03 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, Agus Suherman, mengatakan kenaikan pasar ekspor disebabkan mulai membaiknya kondisi perekonomian setelah krisis global yang terjadi sejaK akhir 2008. "Sejak Mei hingga Agustus nilai ekspor mulai naik, namun di bulan September mengalami perlambatan. Tetapi di bulan Oktober ekspor melalui DKI kembali mengalami percepatan. Ini menyebabkan perekonomian di Jakarta membaik," ujar Agus Suherman di Jakarta.

Namun sayangnya, percepatan tidak terjadi pada nilai ekspor produk-produk DKI Jakarta yang justru mengalami penurunan pada bulan September 2009 yakni hanya mencapai 551,16 juta dolar AS. Atau menurun sebesar 14,23 persen dari nilai ekspor produk DKI di bulan Agustus sebesar 642,63 juta dolar AS. Juga lebih rendah nilainya sebanyak 24,11 persen dari nilai ekspor Sejenis bulan September 2008.

Agus menerangkan, ekspor yang mempunyai pengaruh besar dan langsung terhadap perekonomian Jakarta yaitu ekspor atas produk-produk yang dihasilkan unit usaha yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta. Kemudian diekspor melalui pelabuhan DKI Jakarta maupun melalui pelabuhan lain seperti Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Rangkaian proses produksi maupun jalur distribusi mulai dari penanganan bahan baku untuk diproses hingga menjadi komoditi siap ekspor. Seluruh kegiatan itu akan menciptakan lapangan kerja dan sekaligus akan meningkatkan pendapatan di DKI Jakarta.

Sedangkan kontribusi nilai ekspor produk DKI Jakarta pada September 2009 terhadap nilai keseluruhan nilai ekspor melalui DKI Jakarta mencapai 22,76 persen, mengalami kenaikan sebesar 0,35 poin dari kontribusi bulan Agustus 2009 yang mencapai 22,41 persen. Kenaikan nilai ekspor melalui DKI sepanjang Oktober 2009 merupakan kontribusi dari beberapa produk utama. Yaitu mesin dan peralatan listrik, mesin dan pesawat mekanik dan barang-barang rajutan, tekstil. "Ini merupakan lima jenis produk non migas DKI Jakarta yang mempunyai nilai ekspor tertinggi selama bulan September 2009," terang Agus.

Pasar utama ekspor produk DKI Jakarta masih tetap dipegang oleh Asia mencapai 220,24 juta dilar AS. Negara-negara Asia yang menjadi pasar utama ekspor produk DKI yaitu Cina, Hongkong, Jepang, Emirat Arab, dan Saudi Arabia. Di urutan kedua pasar utama ekspor produk DKI dipegang negara-negara di ASEAN yang mencapai transaksi ekspor 156,57 juta dolar AS. Kemudian negara di benua Amerika yang mencapai transaksi sebesar 92,4 juta dolar AS serta negara-negara di benua Australia dan Oceania yang mencapai transaksi sebesar 16,11 juta dolar AS.

Sementara nilai impor melalui DKI Jakarta pada Oktober 2009 mengalami peningkatan sebesar 16,07 persen, yaitu mencapai 4,47 miliar dolar AS bila dibandingkan dengan nilai impor September 2009 yang mencapai 3,85 miliar dolar AS. Namun bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2008, nilai impor bulan Oktober lebih rendah 18,40 persen. Nilai impor ini terdiri dari nilai impor melalui Kawasan Berikat sebesar 751,68 juta dolar AS dan di luar Kawasan Berikat sebesar 3,718 juta dolar AS.

Berdasarkan golongan penggunaan barang atau Brad Economic Category (BEC), nilai impor selama periode Januari-September 2009 mengalami penurunan untuk semua golongan penggunaan barang dibandingkan dengan periode Januari-September 2008. Untuk barang konsumsi mengalami penurunan sebesar 19,91 persen, nilai impor bahan baku dan penolong menurun sebesar 38,19 persen dan nilai impor barang modal menurun sebesar 16,87 persen. (red/*bj)

No comments:

Post a Comment