Sunday, November 8, 2009

BLOG KUNING

Pernahkah anda membaca koran yang lebih banyak porsi berita sensasi sex nya daripada berita yang lebih bermanfaat lainnya? Pernahkah anda membaca surat kabar yang headline nya tidak lepas dari berita kriminal dengan judul menggunakan bahasa yang tidak cerdas? Berita-berita seperti pembunuhan, foto-foto mayat mengerikan dengan darah berserakan dimana-mana. Berita tentang pemerkosaan lengkap dengan urutan dan tata cara pelaksanaannya? Pernah nggak?

Pada saat sekarang, sangat banyak ditemukan koran-koran tersebut. Jangankan di Ibukota Jakarta, hampir disetiap daerah terdapat koran lokal seperti itu. Biasanya, koran seperti ini sangat diminati oleh segmen masyarakat tertentu dan jangan salah, oplah koran seperti ini cukup besar. Artinya, koran ini banyak pembacanya. Isi koran berkisar pada berita kriminal, sex dan cerita-cerita nyata yang tentu saja menyerempet ke masalah sex juga. Halaman depan didisain dengan warna yang mencolok dan cenderung norak alias tidak pantas dan judul besar yang tidak proporsional. Gaya bahasa yang asal-asalan, seenak wartawan yang menulisnya. Lengkap dengan layout yang nggak teratur.

Tidak itu saja, koran ini merupakan langganan advertiser iklan yang berbau sex. Iklan-iklan seperti pengobatan alat vital, mbah ini, mak itu, tante ini, tante itu, telpon hot dan lain sebagainya sangat menjamur pada koran seperti ini. Juga terdapat ketidakjelasan pada beberapa artikel. Apakah artikel tersebut benar-benar berita, iklan atau setengah berita setengah iklan, karena tidak jelas apakah advertorial atau tidak. Kalau advertorial kenapa tidak ada kode (adv), kalau berita kok seperti mengiklan sesuatu.

Koran-koran seperti ini di kenal dengan koran kuning. Koran kuning adalah salah satu bentuk daripada yellow journalism (jurnalisme kuning). Menurut Stanley J.Baran, dalam bukunya Introduction to Mass Communication, Media Literacy and Culture, McGraw-Hill, New York, 2004, hlm. 109 (seperti yang ditulis Lukas S Ispandriarno, dosen ilmu komunikasi univ. Atmajaya Yogyakarta) Yellow Journalism adalah Jurnalisme yang menekankan pada sensasi seks, kriminal, dan berita malapetaka; judul besar-besaran; penggambaran yang kasar; dan bergantung pada kartun serta berwarna-warni.

Pertama kali diperkenalkan oleh Joseph Pulitzer. Dengan surat kabar yang diakuisisinya, New York World. Ia mengubah haluan pemberitaan tersebut kepada masalah skandal, berita-berita sensasional dan kriminal.

Lantas bagaimana dengan blog? Setelah beberapa kali blogwalking, saya melihat ada fenomena menarik dari dunia blogging ini. Dengan tujuan beragam, beberapa blogger, “merelakan” halaman blognya dengan postingan dengan judul yang kurang cerdas. Postingan dengan kata kunci seperti “bugil, telanjang, video mesum” dan lain sebagainya ternyata cukup banyak, terlepas apakah keyword tersebut dipakai hanya untuk judul saja atau memang postingan itu memang mengandung hal tersebut. Ada lagi blog yang langsung memuat gambar dan videonya. Tentu saja, hal ini bertujuan untuk meningkatkan pagerank dan traffic.

Berdasarkan Ilmu SEO, tentu hal itu sah-sah saja. Tapi batin kita tentu menolak, ketika postingan tersebut bertentangan dengan kepribadian yang punya blog. Saya yakin nggak ada blogger yang emang berpikiran mesum terus. Blogger sejati (waduh...nggak gua banget ne) pastilah selalu membuat postingan yang memberikan manfaat pada banyak orang. Walaupun hanya sekedar curahan hati dan pengalaman pribadi, tapi tentu saja selalu dibungkus dengan nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat. Jika memang punya tulisan dengan genre dewasa (dengan citarasa sastra yang tinggi tentunya) ada baiknya dibatasi segmen pembacanya. Bisa dengan memberikan password dan lain sebagainya.

Saya yang murni pemula ini, mohon ingatkan jika suatu saat saya posting hal tersebut. Saya pikir banyak cara untuk menaikan pengunjung blog. Saya tertegun ketika membaca komentar postingan saya Dua Jempol Untuk Google, seorang teman berkomentar, “pagerank bukan segala-galanya”. Yeahh... benar juga ya. Tapi sebagai blogger, tentu kita ingin tulisan kita bisa dibaca oleh banyak orang sehingga manfaatnya juga meluas. Dan tentu dengan cara yang lebih santun dan elegan.

Salam Berry Devanda

It’s Just A Perspective, What About You?

AYO DUKUNG GERAKAN ANTI BLOG KUNING !!!!

No comments:

Post a Comment